Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara menyumbang penerimaan negara melalui bea keluar atas hasil ekspor konsentrat tembaga sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun lalu. Dua perusahaan ini memang menjadi penyumbang terbesar bea keluar.
Sumbangan tersebut mencapai 83% dari total realisasi penerimaan bea keluar pada tahun lalu yang sebesar Rp 3 triliun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) Heru Pambudi memperinci, sumbangan bea keluar dari Freeport pada tahun lalu sebesar Rp 1,23 triliun. Sementara sumbangan bea keluar dari Amman sebesar Rp 1,253 triliun.
"(Totalnya) sekitar Rp 2,5 triliun dari Freeport dan Newmont," kata Heru di Kemkeu, Jakarta, Kamis (12/1) malam. Namun angka ini lebih rendah dibanding 2015, yaitu Freeport dan Amman masing-masing menyumbang bea keluar sebesar Rp 1,44 triliun.
Adapun realisasi bea keluar yang sebesar Rp 3 triliun pada tahun lalu lebih rendah dibanding realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,7 triliun. Namun, realisasi bea keluar 2015 melampaui target yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 yang sebesar Rp 2,5 triliun.
Sementara dalam APBN 2017, pemerintah mematok penerimaan bea keluar sebesar Rp 340 miliar. Sayangnya, Heru masih belum mau menyebutkan target sumbangan dari kedua perusahaan raksasa pertambangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News