kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch Ratings Optimistis Pemerintah Bisa Tekan Defisit Fiskal 2023 di Bawah 3% PDB


Rabu, 29 Juni 2022 / 07:22 WIB
Fitch Ratings Optimistis Pemerintah Bisa Tekan Defisit Fiskal 2023 di Bawah 3% PDB
ILUSTRASI. Fitch Ratings


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings meyakini asa pemerintah untuk membawa defisit fiskal kembali ke bawah 3% produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2023, akan tercapai.

Lembaga tersebut melihat, penurunan defisit fiskal ini memang akan bertahap. Sehubungan dengan itu, Fitch Ratings meyakini defisit fiskal pada tahun ini akan berada di kisaran 4,3% PDB atau menyempit dari 4,6% PDB pada tahun 2021.

“Dengan kondisi ini, komitmen dari pemerintah untuk menurunkan defisit fiskal menjadi di bawah 3% PDB pada 2023 akan tercapai,” tegas Fitch Ratings dalam laporannya, Selasa (28/6) waktu setempat.

Memang, saat ini anggaran negara memiliki tantangan besar di tengah peningkatan harga komoditas. Pemerintah bahkan telah mengalokasikan anggaran subsidi yang lebih tinggi untuk menjaga daya beli masyarakat sehingga belanja kemungkinan membengkak.

Baca Juga: Fitch Ratings Meyakini Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Capai 5,6% YoY

Namun, Fitch Ratings menenangkan karena kenaikan subsidi tersebut disertai dengan peningkatan penerimaan negara yang juga mendapat durian runtuh dari peningkatan harga komoditas global.

Dengan potensi moncernya penerimaan negara, Fitch Ratings pun memperkirakan utang pemerintah akan menurun secara bertahap dari perkiraan 44,2% PDB pada tahun 2022.

Perkiraan pada tahun ini pun sebenarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain pada peringkat yang sama, yang rata-rata sebesar 55,9% PDB.

Selain itu, Fitch Ratings memandang ketergantungan Indonesia atas pembiayaan eksternal juga lebih rendah, yang diindikasikan oleh kepemilikan investor asing atas usrat berharga pemerintah dalam rupiah yang menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×