kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faktor yang menyebabkan meningkatnya likuiditas perekonomian pada Oktober 2020


Senin, 30 November 2020 / 16:56 WIB
Faktor yang menyebabkan meningkatnya likuiditas perekonomian pada Oktober 2020
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami peningkatan pertumbuhan pada Oktober 2020. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 pada Oktober 2020 sebesar Rp 6.780,8 triliun atau naik 12,5% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 12,4% yoy. 

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Oktober 2020 disebabkan oleh ekspansi keuangan pemerintah,” tutur Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan, Senin (30/11) dalam keterangan resminya. 

Terperinci, peningkatan operasi keuangan pemerintah terlihat dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu dari 76,7% yoy pada September 2020 menjadi 81,6% yoy pada Oktober 2020. 

“Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan tagihan kepada pemerintah pusat, terutama berupa kepemilikan surat berharga negara (SBN) dalam rupiah,” tambah Junanto. 

Baca Juga: Ini kata ekonom soal upaya OJK menjaga stabilitas industri keuangan di tengah pandemi

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu dari tumbuh 16,7% yoy pada September 2020 menjadi 13,9% yoy. 

Ini dipicu oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama dalam bentuk simpanan serta meningkatnya kewajiban kepada bukan penduduk berupa pinjaman dalam valuta asing. 

Lalu, penyaluran kredit pada Oktober 2020 tercatat mengalami kontraksi lebih dalam, yaitu dari minus 0,4% yoy pada September 2020, menjadi minus 0,9% yoy pada bulan Oktober 2020. 

“Terutama, dipengauruhi oleh melambatnya penyaluran kredit untuk investasi dan konsumsi,” tandasnya. 

Selanjutnya: Peran Bank Sentral Diperluas, Namun BI Bakal Diawasi Ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×