Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior Indef Faisal Basri memberi saran untuk meningkatkan kualitas investasi yang masuk ke Indonesia. Sebagai catatan, peningkatan kualitas investasi yang dimaksud, adalah agar penanaman modal di Indonesia mampu menciptakan nilai tambah dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Faisal menjabarkan. Pertama, Indonesia perlu memanfaatkan investasi yang masuk untuk mengembangkan sumber daya yang ada di Indonesia.
Salah satunya, adalah transportasi berbasis laut. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara maritim. Pengembangan transportasi laut dianggap mampu menekan kesenjangan.
"Dengan pengembangan transportasi laut, maka disparitas harga antar pulau bisa ditekan. Banyak yang mengeluhkan susahnya transportasi antar pulau," tutur Faisal saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Baca Juga: Faisal Basri: Kebanyakan Investasi yang Masuk Indonesia Berbasis Otot, Bukan Otak
Faisal mencontohkan, banyak petani yang tidak bisa menikmati hasil panen mereka karena harga anjlok dan barangnya tidak bisa dijual ke luar pulau. Dengan investasi pengembangan transportasi laut, diharapkan kegiatan ekonomi makin lancar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kedua, berusaha menarik investasi berbasis non fisik, seperti investasi di bidang informasi teknologi (IT) dan berbasis riset dan pengembangan atau research and development (R&D).
Menurut Faisal, investasi di kedua bidang ini mampu mengembangkan kemampuan inovasi Indonesia untuk menjabarkan tantangan yang akan datang dan langkah yang perlu diambil. Dengan demikian, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi akan terbangun.
Ketiga, memperbaiki pilar politik. Dalam hal ini, Faisal menyayangkan proyek investasi yang masuk hanya dinikmati oleh segelintir orang yang dianggap akrab dengan pemerintah.
Menurutnya, proyek investasi harus ditenderkan secara adil. Jadi, bukan hanya orang kaya maupun orang-orang tertentu saja yang mendapatkan proyek, sehingga bebas dari konflik kepentingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News