kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog: Kesiapan Sekolah untuk PTM 100% Perlu Ada Penyesuaian


Selasa, 04 Januari 2022 / 16:26 WIB
Epidemiolog: Kesiapan Sekolah untuk PTM 100% Perlu Ada Penyesuaian


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah membuka opsi pembelajaran tatap muka (PTM) kembali diadakan secara 100%. Hal ini tercantum dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri yang diteken 22 Desember 2021 lalu, bahwa PTM 100% ini diberlakukan mulai 3 Januari 2022 di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 sampai 3.

Dengan adanya kebijakan ini, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, mengungkapkan bahwa pembukaan kembali sekolah untuk PTM memang penting dan perlu diprioritaskan.

Akan tetapi, menurutnya perlu ada mitigasi yang diperkuat, karena yang dihadapi bukan hanya Covid-19 varian omicron, tetapi juga varian delta. Sehingga, ia menyarankan vaksinasi harus menjadi hal yang utama pada guru, staf sekolah, siswa, bahkan orang tua murid.

“Mungkin ada guru yang termasuk berisiko tinggi, mereka perlu mendapat booster, ini menjadi syarat utama untuk memitigasi atau menurunkan risiko, selain itu, syarat lainnya sama, tetapi harus diperkuat ventilasi sirkulasi, kemudian juga kapasitas,” katanya, Selasa (4/1).

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Status DKI Jakarta Naik Menjadi Level 2

Mengenai kapasitas 100% yang dicanangkan pemerintah, ia memberikan saran bahwa hal ini bagus, tetapi jangan dipaksakan secara sekaligus. Menurutnya, perlu ada penyesuaian dari tiap-tiap sekolah mengenai hal tersebut.

“Karena bicara mitigasi, itu bicara kombinasi dengan batasan jumlah dari anak siswa di dalam satu ruang. hal yang harus dilihat dari konteks kesiapan sekolah tidak bisa digeneralisasi,” ungkap Dicky.

Vaksinasi anak

Syarat vaksinasi untuk siswa menurutnya sangat penting dalam PTM 100%, sehingga jangan sampai ada anak yang belum divaksinasi diizinkan untuk masuk sekolah.

Baca Juga: Pemprov DKI Tetap Berlakukan PTM 100 Persen meski Ada 162 Kasus Omicron di Jakarta

“Pertama syarat vaksinasi menjadi penting, jadi jangan sampai anak yang belum divaksinasi diizinkan masuk sekolah, menurut saya ditunda dulu, pastikan mereka mendapat vaksinasi penuh,” katanya.

Menurutnya vaksinasi dosis lengkap seharusnya menjadi keharusan. Ia memberikan contoh kasus yang bahwa di Eropa dan Amerika saat ini kasus hunian rumah sakit anak meningkat sampai empat kali lipat, karena banyak anak yang belum divaksinasi.

“Sehingga, syarat vaksin menjadi penting, dan manfaat jauh lebih besar daripada risikonya. Dan tentunya cara ini kita harus mengutamakan dan mendorong bahwa akses akselerasi vaksin di sekolah-sekolah untuk anak 6-11 tahun ini tercapai sebelum PTM dimulai,” imbuh Dicky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×