kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekspor turun, pengusaha sawit tak bisa sumbang devisa sebesar tahun lalu


Rabu, 08 Agustus 2018 / 18:51 WIB
Ekspor turun, pengusaha sawit tak bisa sumbang devisa sebesar tahun lalu
ILUSTRASI. Perkebunan sawit CPO


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang mengatakan, ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hingga saat ini sedang dalam tren penurunan. Ekspor CPO hingga akhir tahun diperkirakan menurun 5%, lebih rendah dari prediksi awal yang naik 10%. Dengan demikian, diperkirakan devisa dari sektor ini tidak sebanyak tahun lalu.

Penurunan ekspor CPO disebabkan negara importir sawit seperti India dan Uni Eropa yang menaikkan bea masuk sehingga stok melimpah dan harga jatuh. "Negara importir sawit berulah, India kenakan pajak ekspor, Uni Eropa juga pajak ekspor, ini tren sampai sekarang. Ini akibatkan tinggi stok, rendahnya harga," kata Togar saat diskusi di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (8/8).

Imbasnya devisa dari sektor ini akan mengecil. "Artinya, kalau kita lihat sawit menyumbang devisa terbesar, tahun ini kami tidak besar seperti tahun lalu. Ini juga yang mempengaruhi neraca perdagangan kita," lanjutnya.

Asal tahu saja, berdasarkan data GAPKI, ekspor minyak kelapa sawit pada semester pertama 2018 turun 6% menjadi 14,16 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar 15,04 juta ton.  Sementara itu, jika ekspor dihitung dengan biodiesel dan oleochemical, volume penjualan turun 2% dari 15,62 juta ton menjadi 15,30 juta ton pada periode yang sama.

GAPKI juga mencatat, ekspor CPO ke India pada semester pertama 2018 anjlok 34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 3,74 juta ton menjadi 2,50 juta ton.

Adapun, ekspor ke Uni Eropa pada semester I tahun  ini turun 12% menjadi 2,39 juta ton dari  2,71 juta ton  per semester I 2017. Penurunan kinerja ekspor untuk periode yang sama juga terjadi di beberapa negara di benua Afrika sebesar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×