Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik serangan Iran terhadap Israel kian memanas. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global tahun ini, dan pada muaranya akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
Ekonom Universitas Indonesia Bambang Brodjonegoro memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun di kisaran 4,8% hingga 4,6% akibat konflik kedua negara tersebut. Perkiraan ini turun drastis dari target pertumbuhan ekonomi oleh Pemerintah yang sebesar 5,2%.
“Mungkin perekonomian Indonesia agak bisa terdorong ke bawah 4,6% hingga 4,8% karena gangguan ini,” tutur Bambang dalam agenda Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI, Senin (15/4).
Ia menyebut, konflik Iran dan Israel yang memanas akan menyebabkan gangguan eksternal, dan mengerek inflasi. Hal ini tentunya akan mengganggu konsumsi masyarakat dan akhirnya mengganggu prospek pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Iran-Israel Memanas Bikin Harga Minyak Melambung dan Membebani Belanja Negara
Meski begitu, Ia menyebut masih ada harapan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5%. Satu-satunya harapan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yakni melalui konsumsi domestik saat penyelenggaraan pemilihan daerah (Pilkada) 27 November 2024 nanti.
Namun memang konsumsi juga tidak akan begitu tinggi. Sebab kampanye di era saat ini lebih banyak dilakukan melalui media sosial.
“Sehingga tidak banyak berdampak ke konsumsi, di luar konsumsi data atau internet. Meskipun intensitas konsumsi fisik pasti terjadi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News