kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Ekonomi minus 5,32%, ini sektor ekonomi yang masih tumbuh di kuartal II 2020


Rabu, 05 Agustus 2020 / 16:29 WIB
Ekonomi minus 5,32%, ini sektor ekonomi yang masih tumbuh di kuartal II 2020
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa sektor perekonomian di Indonesia yang masih tumbuh positif meski pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 jeblok dan tumbuh negatif 5,32%.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, ada beberapa sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif pada kuartal II 2020. Ia menyebut, sektor infokom tumbuh 10,88% yoy, jasa kesehatan tumbuh 3,71% yoy, pengadaan air tumbuh 4,56% yoy, real estate tumbuh 2,30% yoy, pertanian tumbuh 2,19% yoy, jasa pendidikan tumbuh 1,21%yoy dan jasa keuangan tumbuh 1,03% yoy.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih di kuartal III

Sementara, beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal II 2020 yakni pertambangan -2,72% yoy, transportasi dan pergudangan juga menjadi sektor yang terkontraksi terdalam hingga -30,84% yoy. Lalu, sektor akomodasi serta makanan dan minuman sebesar -22,02% yoy akibat berkurangnya minat masyarakat berkunjung ke mal dan tempat makan.

“Transportasi udara juga turun yang terdalam akibat Covid-19 karena tentunya adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan jumlah orang yang traveling juga semakin berkurang,” ujar Airlangga dalam live conference, Rabu (5/8).

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi minus 5,32% terburuk sejak 1999, seberapa buruk ketika itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×