CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ekonomi Indonesia diprediksi menguat di kuartal II 2021, ini faktor pemicunya


Selasa, 11 Mei 2021 / 06:55 WIB
Ekonomi Indonesia diprediksi menguat di kuartal II 2021, ini faktor pemicunya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, kondisi perekonomian negara-negara mitra dagang utama di Indonesia seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan masih terus menunjukkan pemulihan pada kuartal II 2021.

Pemulihan tersebut merupakan lanjutan kinerja ekonomi yang solid sejak kuartal I 2021. Di mana, China berhasil tumbuh positif 18,3% year on year (yoy), AS tumbuh positif tipis 0,4%, dan Korea Selatan tumbuh 1,8%.

“Hingga kini indikator terkini menunjukkan pemulihan dan ini tak lepas dari besaran stimulus yg masih berlanjut dan akses ke vaksinasi yang sangat baik, ditambah low base effect karena pandemi di tahun lalu,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (10/5).

Hal ini tentu akan berpeluang untuk menaikkan ekspor Indonesia di kuartal II 2021 dengan cukup signifikan karena berpotensi adanya peningkatan permintaan dari negara-negara tersebut.

Baca Juga: BI proyeksi inflasi Mei 2021 sebesar 0,15%

Tak hanya itu, Faisal juga memandang potensi peningkatan ekspor datang dari tren kenaikan harga komoditas andalan ekspor Indonesia.

Namun, ia mengingatkan adanya risiko yang datang dari tsunami Covid-19 di India. Apalagi, secara ekspor, besar ekspor Indonesia ke India berada di kisaran 7% dari total ekspor dengan komoditas utama batubara dan CPO.

Tentu dengan penutupan aktivitas ekonomi di negara gajah putih tersebut bisa menurunkan volume ekspor Indonesia. Namun kabar baiknya, penurunan volume ini masih bisa diselamatkan oleh peningkatan harga komoditas.

Ke depan, Faisal tetap mengingatkan pemerintah untuk tetap waspada akan kasus Covid-19 varian baru. Jangan sampai, Indonesia diterjang badai Covid-19 baru yang memiliki daya tular tinggi.

Karena, bila ini terjadi di Indonesia, tak hanya ekspor saja yang keok, tetapi sendi perekonomian juga akan terganggu sehingga pemulihan ekonomi Indonesia akan terdampak.

“Pemerintah harus memperhatikan ini. Namun, sejauh ini pemulihan ekonomi sudah terlihat sehingga di paruh kedua masih dengan asumsi ekspor meningkat dan impor ikut meningkat karena permintaan naik, sehingga surplus neraca dagang akan mengecil,” tandasnya

Selanjutnya: Lebaran dan Diversifikasi Konsumsi Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×