Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara ekonomi utama diperkirakan akan mengalami resesi, tak hanya Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut pada akhirnya akan semakin mendorong ekonomi global ke dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad ishak mengatakan, resesi tahun ini bahkan tahun depan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Diantaranya kondisi harga komodutas yang berlangsung saat ini, apakah trennya akan stabil atau melemah.
Kedua, seberapa besar respon kebijakan moneter dan bank sentral di belahan dunia utamanya AS dan negara di Eropa, bahkan jepang atau China. Terakhir adalah kebijakan Zero Covid policy di China.
Baca Juga: Jokowi-PM Jepang Kishida Sepakat Perkuat Perdagangan dan Investasi
“Karena kita tahu mesin pertumbuhan dalam satu dekade banyak didorong oleh negara berkembang khususnya China,” tutur Ishak dalam acara CORE Midyear Review 2022 - Menjaga Pemulihan Domestik di Tengah Potensi Resesi Global, Rabu (27/7).
Adapun Ia mengatakan, secara spesifik Indonesia memiliki negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Uni Eropa. Sehingga jika terjadi potensi resesi ataupun perlambatan ekonomi maka akan turut berdampak kepada kegiatan ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut.
Selain itu, konsekuensinya juga turut berdampak pada perlambatan ekonomi, pengeluaran rumah tangga yang menurun, serta investasi yang juga ikut menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News