kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom ramal BI kembali tahan suku bunga acuan


Kamis, 20 Juli 2017 / 11:10 WIB
Ekonom ramal BI kembali tahan suku bunga acuan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan sejak kemarin pada Kamis (20/7) hari ini. Sejumlah ekonom kembali memproyeksi, bank sentral masih akan menahan suku bunga acuannya (BI 7-day reverse repo rate) bulan ini di level 4,75%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, stance kebijakan moneter saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi di kisaran 4%, mengingat tekanan inflasi meningkat karena administered prices inflation.

Selain itu lanjutnya, tingkat suku bunga acuan saat ini juga masih konsisten dalam menjaga stabilitas rupiah di tengah pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS. Di sisi lain, suku bunga kredit masih berpotensi turun dengan besaran yang cukup kecil karena tren peningkatan NPL mulai tertahan pada Mei 2017 sebesar 3,07%.

"BI diperkirakan akan fokus dalam menjaga nilai tukar rupiah serta menjangkar ekspektasi inflasi yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong peningkatan iklim investasi yang pada akhirnya dapat men-support growth," kata Josua kepada KONTAN belum lama ini.

Josua juga mengatakan, stance kebijakan moneter BI tahun ini masih akan akomodatif hati-hati (cautious accommodative) lantaran kenaikan inflasi lebih karena faktor suplai, bukan permintaan. Selain itu, volatilitas rupiah tahun berjalan (year to date) cukup rendah dibandingkan dengan mata uang negara-negara emerging market lainnya.

Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi juga memperkirakan bank sentral Indonesia akan tetap menahan tingkat bunga acuannya di 4,75%. Dari sisi domestik kata Gundy, cadangan devisa (cadev) akhir Juni 2017 yang menurun dari bulan sebelunnya menjadi peringakatan bagi BI untuk tetap berkomitmen meredam volatilitas pasar.

Meski demikian, "bagaimanapun, meningkatkan tingkat BI 7-day repo rate di akhir tahun ini mungkin diperlukan," kata Gundy. Hal itu tergantung pada seberapa signifikan perubahan persepsi pasar tentang niat the Fed (dan bank sentral utama lainnya) mengenai normalisasi atau pengetatan kebijakan di tahun 2018 mendatang.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuannya di bulan ini. Bahkan, David memperkirakan hal itu akan dilakukan BI hingga akhir tahun.

David berpendapat, peluang perubahan kebijakan moneter BI termasuk menaikkan tingkat bunga belum ada, mengingat inflasi tahun ini masih akan mencapai target sasaran inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×