Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi sepanjang Juli-September diperkirakan berjalan lebih lambat dibanding periode kuartal II, April-Juni. Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini sebesar 5,1% year on year.
Pada kuartal II lalu, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,18% year on year.
Menurutnya, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh pemangkasan anggaran belanja pemerintah pada tahun ini yang sebesar Rp 137,6 triliun.
"Pemotongan anggaran membuat kemampuan pemerintah untuk mendorong ekonomi jadi melambat," kata Juniman. Ia memperkirakan, pengeluaran pemerintah hanya tumbuh 5,9% year on year, melambat dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 6,28%.
Menurut Juniman, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini masih didorong oleh konsumsi rumah tangga. Ia memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga periode Juli-September 2016 hanya sebesar 5%, sedikit lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 5,04%.
Sementara untuk investasi, Juniman memperkirakan kuartal ketiga tahun ini akan tumbuh 5,5%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 5,06%. Sedangkan ekspor dan impor masing-masing diperkirakan turun 1% dan 1,5% year on year.
Hingga akhir tahun, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berada di level 5,09%. Namun angka tersebut lebih baik dibanding realisasi pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 4,79%.
Sekadar mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I sebesar 4,92%. Pemerintah yakin, laju Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III bertahan di atas 5%. Target pemerintah di APBN-P 2016, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News