Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara belanja negara mencapai Rp 2.376 triliun hingga Oktober 2022, atau 76,49% dari target pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Artinya pemerintah masih harus membelanjakannya sisanya sekitar Rp 730 triliun sampai di akhir tahun nanti.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, seiring dengan berakhirnya tahun, realisasi anggaran akan ikut mengalami peningkatan. Pasalnya, beberapa pos seperti pos anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diperkirakan akan ikut ngebut realisasinya di akhir tahun ini.
Yusuf memperkirakan realisasi belanja negara terhadap pagu akan berada di kisaran 98% hingga 100%. Dirinya menuturkan, apabila anggaran belanja negara tidak habis sampai di akhir tahun nanti, maka dampaknya yang diberikan ke perekonomian berpotensi lebih kecil.
"Apalagi kita tahu dari beberapa pos belanja ini adalah pos belanja PEN, yang belajar dari tahun lalu memang memberikan efek pemulihan ekonomi," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (6/11).
Baca Juga: Belanja Negara Belum Terserap Maksimal, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tersendat
Terlebih lagi Yusuf bilang, pemerintah juga kehilangan momentum memanfaatkan windfall pada pos penerimaan negara. Seperti yang diketahui, penerimaan negara mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga pertumbuhan tersebut seharusnya bisa memberikan keleluasaan bagi pemerintah dalam mengeksekusi beberapa program belanja pemerintah.
Mengutip berita Kontan sebelumnya, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Made Arya Wijaya optimis anggaran belanja negara akan terserap maksimal pada akhir tahun ini.
Tercatat, sisa anggaran belanja pemerintah masih tersisa Rp 1.913,9 triliun atau baru terserap 61,6% sampai dengan September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
