kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.560   289,90   4,62%
  • KOMPAS100 956   49,27   5,43%
  • LQ45 744   40,59   5,77%
  • ISSI 204   6,72   3,41%
  • IDX30 386   21,21   5,82%
  • IDXHIDIV20 467   21,63   4,86%
  • IDX80 108   5,35   5,20%
  • IDXV30 111   3,36   3,11%
  • IDXQ30 127   6,60   5,50%

Ekonom minta Jokowi-JK naikkan harga BBM


Jumat, 06 Juni 2014 / 10:51 WIB
Ekonom minta Jokowi-JK naikkan harga BBM
ILUSTRASI. Perpanjang SIM Sejam Jadi, Cek Jadwal SIM Keliling Bekasi Hari Ini 11/1/2023


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Niat pasangan calon presiden Joko Widodo- Jusuf Kalla untuk mengembangkan sumber energi gas yang murah untuk sektor transportasi dinilai oleh Enny Sri Hartati, ekonom Indef patut diacungi jempol. Apalagi, bila melihat sumber energi yang akan dimanfaatkan tersebut selama ini memang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah.

Meskipun demikian, Enny memandang bahwa program kebijakan yang akan diambil oleh pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla tersebut masih kurang konkrit. Dalam kaitannya dengan program efesiensi penggunaan BBM bersubsidi misalnya.

Enny mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla harusnya tidak hanya berani menekan konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota yang saat ini ada. Mereka harus juga berani mengurangi kuota BBM bersubsidi pada masa pemerintahan mereka nanti.

"Misal kalau sekarang 50 juta kiloliter, 2015 misalnya patok 30 juta kiloliter, anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk mensubsidi yang 20 juta itu realokasikan ke infrastruktur gas," kata Enny kepada KONTAN, Jumat (6/6).

Selain itu kata Enny, agar lebih efektif pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla juga harus berani menaikkan harga BBM secara terbatas di kisaran Rp 1.000- Rp 1.500 per liter.

Enny bilang kenaikan harga BBM yeng dilakukan di tengah pembangunan infrastruktur akan memberikan manfaat ganda. Pertama, memberikan tambahan dana untuk pengembangan infrastruktur gas. Sedangkan manfaat ke dua, mengurangi daya tarik BBM sehingga masyarakat mau beralih menggunakan gas. "Kalau BBM dibiarkan tetap murah, gas tidak akan kompetitif," kata Enny.

Dan kalau itu terjadi, Enny khawatir minat investor ikut menginvestasikan dana mereka untuk mengembangkan infrastruktur gas akan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×