kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom memprediksi inflasi Mei 0,11%-0,4%


Senin, 03 Juni 2013 / 06:35 WIB
Ekonom memprediksi inflasi Mei 0,11%-0,4%
ILUSTRASI. Promo Waktu Indonesia PegiPegi (WIP), Diskon Tiket Pesawat s.d Rp165.000


Reporter: Herlina KD, Asep Munazat Zatnika, Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (3/6) akan mengumumkan perkembangan inflasi sepanjang Mei 2013. Sebelum angka resminya keluar, sejumlah ekonom sudah punya perhitungan sendiri-sendiri. Secara umum, pengamat ekonomi memperkirakan terjadi inflasi sekitar 0,11%−0,4% pada Mei 2013.

Ekonom BII Juniman misalnya, memprediksi rencana pemerintah menaikkan harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi memberi andil mendorong pengusaha untuk mencuri start menaikkan harga produk.  Ia melihat pengusaha lebih dahulu menaikkan harga jual barang dan jasanya untuk mengantisipasi kebijakan kenaikan harga BBM. Alhasil, "Inflasi bulanan Mei diperkirakan sekitar 0,4%, sehingga inflasi tahunan menjadi 5,93%," jelasnya, pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan pengamatan Juniman, sektor pangan bakal menyumbang inflasi Mei. Misalnya kenaikan harga daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabai merah, cabai rawit, ikan dan sayuran.

Pengamatan Juniman tak beda jauh dengan data yang dihimpun oleh Kementerian Perdagangan (Kemdag). Kemdag mencatat harga daging ayam broiler akhir bulan Rp 26.122 per kilogram (kg), naik 4,54% dari sebulan sebelumnya. Kenaikan yang lebih besar terjadi pada harga cabe merah keriting, tumbuh 21,43% dan cabe merah biasa 26,04%.

Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sepanjang Mei juga menyumbang inflasi dari sisi impor (imported inflation). Akhir Mei, Bank Indonesia mencatat kurs tengah rupiah Rp 9.802 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah dibandingkan akhir April Rp 9.722 per dollar AS.

Pengamat Ekonomi Universitas Gajah, Mada Tony Prasetyantono, memperkirakan Mei 2013 akan terjadi inflasi sekitar 0,2%. "Secara umum, inflasi kali ini masih disumbang oleh kenaikan harga pangan dan pelemahan rupiah yang ikut andil melalui imported inflation," ujarnya.

Sulit deflasi

Sementara Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina melihat inflasi bulan ini tertolong dengan turunnya harga emas dunia yang menyebabkan bandrol emas perhiasan semakin murah. Selain itu, harga bawang merah dan bawang putih juga turun sejak sebulan lalu.

Hanya saja, Dian menilai penurunan harga beberapa komoditas pangan ini masih kurang optimal untuk menyebabkan deflasi. Soalnya, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tahap kedua pada April 2013 tetap terasa pada Mei. Asal Anda tahu, pemerintah menetapkan kenaikan TTL sepanjang tahun ini sebesar 15%. Kenaikan itu berlangsung secara bertahap setiap tiga bulan sekali sebsar 3,75%.

Karena itu Dian memperkirakan, inflasi Mei di kisaran 0,11%, naik ketimbang April 2013 yang deflasi 0,10%. Dengan demikian, inflasi tahunannya akan ada di kisaran 5,62%, sedikit lebih tinggi dari sebulan sebelumnya yang sebesar 5,57%.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang Brodjonegoro, mengatakan cukup sulit untuk mengharapkan deflasi pada bulan Mei 2013. Makanya, ia memperkirakan pada Mei 2013 bakal terjadi inflasi, namun dengan kisaran di bawah 0,5%. Apalagi, sejak tahun 2006, bulan Mei memang selalu terjadi inflasi. Bahkan, dari tahun 2007-2011, inflasi Mei lebih besar dari sebulan sebelumnya.

Adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, yang masih optimistis bakal terjadi deflasi 0,09% di bulan Mei 2013. Perry melihat harga bawang merah turun 0,21%, bawang putih dan tomat masing masing turun 12%. "Belum ada ekspektasi inflasi bulan Mei," kata Perry menenangkan.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×