kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonom: Jika lockdown diterapkan, perekonomian Indonesia bakal mati


Selasa, 17 Maret 2020 / 04:12 WIB
Ekonom: Jika lockdown diterapkan, perekonomian Indonesia bakal mati
ILUSTRASI. Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbes


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah berpendapat, bila Indonesia pada akhirnya menerapkan lockdown akibat wabah virus corona (Covid-19), maka dampaknya akan buruk bagi perekonomian. Khususnya sektor informal, menurut dia, akan kehilangan penghasilan. Sektor produksi akan terganggu karena banyak produk yang akan berkurang pasokannya. 

"Termasuk juga merencanakan antisipasi apabila dilakukan "lockdown" dampaknya bisa dipastikan akan signifikan, perekonomian seperti dimatikan. Semua ini harus diantisipasi dan disiapkan solusinya," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (16/3/2020). 

Selama ini, dia menilai, pemerintah nampak ragu untuk mengambil tindakan drastis mengatasi virus corona. Sebab, pemerintah menghadapi dilema antara fokus mengatasi virus corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian. 

Baca Juga: Pesan WHO ke semua negara: Tes, tes dan tes! Ini cara terbaik cegah pandemi corona

"Beberapa kebijakan stimulus sudah dikeluarkan pemerintah untuk membantu dunia usaha. Tapi apakah pemerintah sudah mempersiapkan kebijakan untuk kondisi terburuk?" terang Piter. 

Piter merasa khawatir dengan penanganan virus corona yang dianggap serba tanggung saat ini. Karena akan terjadi lonjakan penderita yang pada akhirnya akan memaksa pemerintah melakukan isolasi. 

Baca Juga: Wabah corona merebak, Luhut tegaskan Indonesia tak perlu lockdown

"Bila ini nanti dilakukan tanpa perencanaan dan dilakukan ketika korban corona sudah tidak tertanggulangi maka proses recovery-nya akan jauh lebih lama dan dampak negatifnya terhadap perekonomian justru akan jauh lebih besar," katanya. 

Baca Juga: Malaysia lockdown total seluruh negara selama dua minggu mulai 18 Maret

Jadi, dia mengusulkan kepada pemerintah memprioritaskan penanggulangan virus corona dengan cara "lockdown".  Namun, isolasi itu harus direncanakan dengan mantang. Seperti rencana pemerintah daerah sekarang ini, contohnya transportasi publik. 

"Contoh saja sekarang, diimbau untuk mengurangi aktivitas, kendaraan publik dikurangi, eh ternyata masih banyak instansi pemerintah dan perusahaan yang buka kantor. Akibatnya terjadi antrean panjang hampir semua kendaraan publik," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ekonom: Bila Lockdown Diterapkan, Perekonomian akan Mati"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×