Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan April 2020 sebesar 0,08% atau 2,67% year on year (yoy). Rendahnya inflasi bulan April salah satunya dipicu akibat melemahnya daya beli masyarakat terdampak corona.
Menurut Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan, dengan memperhitungkan inflasi pada bulan April 2020 kemarin, maka ia pun memproyeksikan akan mengalami deflasi 0,03% month to month (mom).
Baca Juga: BI tahan suku bunga acuan, begini tanggapan para ekonom
“Saya perkirakan deflasi 0,03% mom dan 2,09% yoy,” Jelas Eric kepada kontan.co.id, Kamis (21/5).
Menurutnya, faktor pendorong penyebab terjadinya deflasi di bulan Mei 2020 ini didorong dari komoditas bahan pangan seperti bawang putih, telur ayam, beras, dan cabai merah.
Selain itu, jika dilihat dari sisi supply, masa panen beras dan beberapa tanaman bumbu ikut membuat tekanan harga berkurang.
Baca Juga: Ini sentimen yang membuat rupiah menguat 0,54% ke Rp 14.770 per dolar AS
Sementara itu, dari sisi permintaan, akibat tekanan harga yang berkurang membuat konsumsi masyarakat ikut melemah akibat berkurangnya daya beli akibat Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News