kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonom Ini Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Mei Akan Lebih Rendah dari April


Senin, 13 Juni 2022 / 20:45 WIB
Ekonom Ini Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Mei Akan Lebih Rendah dari April
ILUSTRASI. Ilustrasi neraca perdagangan. ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca dagang pada Mei 2022 akan mengalami surplus sebesar US$ 3,28 miliar. Perkiraan surplus ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 7,56 miliar.

Sementara itu, kinerja ekspor juga diperkirakan akan tumbuh 31,44% secara year on year (yoy) dimana volume ekspor diperkirakan turun sejalan dengan jumlah hari produktif yang lebih sedikit pada bulan Mei karena bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.

Selain itu, Josua mengatakan bahwa aktivitas manufaktur terindikasi dari Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur dari beberapa mitra dagang Indonesia juga menunjukkan penurunan seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, India dan Korea.

Baca Juga: Neraca Perdagangan pada Mei 2022 Diproyeksikan Menyusut

“Meskipun dari sisi harga, harga komoditas ekspor cenderung meningkat sepanjang bulan Mei seperti crude palm oil (CPO) naik tipis 0,97% month to month (mom) dan harga batubara naik 27,28% month to month (mom),” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (13/6).

Josua menambahkan, penurunan kinerja ekspor pada bulan Mei yang lalu juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor CPO.

Sementara itu, dari sisi impor, Josua mengatakan kinerja impor secara bulanan juga mengalami penurunan namun laju impor tahunan diperkirakan sebesar 33,29% yoy. 

Penurunan kinerja impor ini dipengaruhi oleh penurunan volume impor sejalan dengan kinerja manufaktur yang terindikasi dari PMI manufaktur Indonesia yang tercatat turun pada bulan Mei yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×