Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya Bank Indonesia yang memperkirakan defisit neraca dagang Indonesia membaik di bulan Agustus ketimbang Juli. Ekonom pun memperkirakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hal senada pada besok Senin (17/9).
Proyeksi Ekonom CORE Piter Abdullah memprediksi, neraca dagang di bulan Agustus defisit US$ 500 juta, jauh lebih rendah dari defisit bulan Juli 2018 yang sebesar US$ 2,03 miliar.
Penyebab dari neraca perdagangan yang defisit, disebabkan oleh menurunnya neraca non migas. Sehingga trade balance pada periode lalu mengalami defisit. Hal itu dipengaruhi juga dengan pertumbuhan impor yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor Indonesia. Utamanya, impor minyak karena kebijakan pemerintah untuk mengendalikan impor belum berdampak.
Asal tahu, pada kuartal I sampai dengan kuartal II, ekspor Indonesia mengalami kenaikan, dari 9% ke 11%. Tetapi, pertumbuhan impornya juga mengalami kenaikan, dari 20% ke 26%. Sehingga secara keseluruhan, nilai impor jauh lebih rugi dari pada dengan ekspor.
"Oleh karena itu saya meyakini pada bulan Agustus impor masih akan lebih tinggi dari ekspor. Walaupun nilai defisitnya akan mengecil dibandingkan bulan Juli," ujar Piter Abdullah, ekonom CORE Indonesia. Minggu (16/9).
Piter juga memperkirakan sampai akhir tahun nanti, trade balance akan kembali membaik. Sehingga secara keseluruhan tahun 2018, trade balance akan bisa kembali surplus walaupun sangat tipis kemungkinannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News