kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,87   8,56   0.94%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Inflasi Februari berkisar 0,3% -0,4%


Rabu, 27 Februari 2013 / 23:30 WIB
Ekonom: Inflasi Februari berkisar 0,3% -0,4%
ILUSTRASI. Pilihan di bawah Rp 3 juta, berikut daftar harga sepeda gunung anak Polygon terkini


Reporter: Herlina KD, Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang Februari 2013, curah hujan masih cukup tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia. Imbasnya, harga beberapa barang kebutuhan pokok masih stabil tinggi. Kondisi itu menyebabkan para ekonom memperkirakan, tingkat inflasi Februari akan ada di kisaran 0,3%-0,4%, jauh lebih tinggi ketimbang Februari 2012 yang hanya 0,05%.

Ekonom BII Juniman menuturkan curah hujan yang masih cukup tinggi mengganggu pasokan beberapa bahan kebutuhan pangan, sehingga mengerek harganya dan mendorong inflasi. "Inflasi Februari (bulanan) sekitar 0,4%," jelasnya Rabu (27/2).

Ia menambahkan, sebenarnya inflasi Februari diperkirakan bakal lebih rendah ketimbang Januari 2013 yang mencapai 1,03%. Hanya saja, inflasi Februari 2013 ini masih jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu. Alhasil, inflasi tahunan pada Februari akan terkerek ke kisaran 4,94%, lebih tinggi ketimbang inflasi tahunan di Januari yang sebesar 4,57%.

Juniman juga menjelaskan, kenaikan inflasi pada Februari ini sebagian besar dipicu oleh naiknya harga beberapa kebutuhan pangan seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan ikan. Harga emas yang kembali merangkak naik juga berkontribusi mendorong inflasi.

Di sisi lain, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang mulai berlaku sejak Januari lalu juga mulai terasa dampaknya. Tak hanya itu, kebijakan pemerintah untuk membatasi impor hortikultura juga menyebabkan kenaikan harga buah dan sayuran impor.

Sementara, ekonom BCA David Sumual juga menilai inflasi tahun ini sepertinya bakal lebih tinggi ketimbang tahun lalu. "Dalam dua bulan pertama ini sudah terlihat adanya tekanan inflasi yang agak tinggi, terutama dari harga yang diatur pemerintah," katanya.

Dalam hitungan David, inflasi Februari akan berada di kisaran 0,3%. David juga sepakat, faktor pemicu kenaikan inflasi Februari ini lebih disebabkan karena kenaikan harga bahan makanan akibat gangguan pasokan selama musim hujan.

Sedangkan Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menjelaskan, inflasi Februari mulai terasa akibat kenaikan UMP, TTL dan banjir yang terjadi pada Januari lalu. Sehingga ia memperkirakan inflasi bulanan di Februari sekitar 0,34% dan inflasi tahunannya sekitar 4,87%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×