Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan April 2020 sebesar 0,08% atau 2,67% year on year (yoy). Rendahnya inflasi bulan April salah satunya dipicu melemahnya daya beli masyarakat terdampak corona.
Ekonom dari Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan,Eric Sugandi, mengatakan, dengan memperhitungkan inflasi bulan April, maka ia memproyeksikan inflasi pada akhir tahun 3,0% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3,4% dan 3,3% pada tahun 2021 atau dari sebelumnya 3,5%.
Baca Juga: Sri Mulyani prediksi pertumbuhan konsumsi pada triwulan II 2020 bisa memburuk
Menurut Eric Sugandi, jika dilihat dari sisi permintaan, semua komponen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan di triwulan 1-2020.
Konsumsi rumah tangga ikut tumbuh sebesar 2,84%. Sementara pembentukan modal tetap bruto (komponen utama investasi) tumbuh sebesar 1,70% yoy.
Dengan memperhitungkan angka realisasi tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I 2020, ia merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2020 ke -1,0% (kontraksi sebesa1,0%) dari proyeksi sebelumnya di 2,5%, namun tetap mempertahankan angka proyeksi untuk tahun 2020 di 4,8%.
Baca Juga: BI: Periode 4-6 Mei, asing catat nett sell Rp 6,95 triliun di pasar domestik
“IKS memprakirakan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar 3,7% yoy (tumbuh -3,7% yoy) atau tumbuh -2,6% kuartal per kuartal di triwulan 2-2020 karena masih lemahnya konsumsi rumah tangga dan berkurangnya aktivitas produksi oleh perusahaan-perusahaan akibat pandemi Covid-19,” Jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (11/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News