kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Faisal Basri kaget rencana impor beras saat tren konsumsi beras turun


Senin, 22 Maret 2021 / 20:03 WIB
Ekonom Faisal Basri kaget rencana impor beras saat tren konsumsi beras turun
ILUSTRASI. Ekonom Faisal Basri terkejut dengan munculnya rencana impor beras untuk stok Perum Bulog.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana impor beras mengundang kritikan. Ekonom Faisal Basri terkejut dengan munculnya rencana impor beras untuk stok Perum Bulog.

Pasalnya, berdasarkan data yang ia miliki, saat ini terdapat tren menurun dari konsumsi beras di Indonesia. Oleh karena itu, Faisal menilai, stok cadangan yang dimiliki Bulog juga harus berkurang.

"Masa stoknya segitu-segitu dari waktu ke waktu, stoknya juga harus berkurang. Ini kan justifikasi saja buat para pemburu rente," ujar Faisal dalam diskusi yang diselenggarakan Alinea ID, Senin (22/3).

Baca Juga: Mendag merespons keputusan Komisi IV DPR menolak impor beras 1 juta ton

Sebelumnya, impor menjadi opsi untuk pemenuhan stok Bulog sebagai cadangan beras pemerintah. Berdasarkan keterangan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, stok beras Bulog saat ini sekotar 500.000 ton.

Selain konsumsi yang menurun, Faisal juga mengungkapkan, saat ini tren produksi mengalami kenaikan. Produksi tahun 2021 diperkirakan akan melampaui produksi pada tahun 2020 lalu.

"Kalau kita lihat untuk beras dari berbagai informasi yang saya kumpulkan, ada kecenderungan produksi beras ini naik terus walaupun landai. Lagi-lagi saya terkejut dengan rencana impor beras di tengah tren seperti ini," terang Faisal.

Faisal pun menduga, masalah data membuat impor beras dimanfaatkan oleh sejumlah pihak. Sebab, dari sejumlah impor beras yang ada, impor selalu dilakukan pada saat masa panen beras.

Sementara pada masa paceklik saaat produksi turun, impor tak dilakukan. Hal itu yang menjadi kekhawatiran bagi Faisal terkait impor beras.

Selanjutnya: Mendag pastikan pemerintah tak akan impor beras saat panen raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×