kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Core proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III terkontraksi -3% sampai -4%


Rabu, 08 Juli 2020 / 18:15 WIB
Ekonom Core proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III terkontraksi -3% sampai -4%
ILUSTRASI. A 3D-printed coronavirus model is seen in front of a stock graph and the word 'Economy' on display in this illustration taken March 25, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 akan kontraksi 3,1% sampai 3,8%

Ini sejalan dengan perkiraan sejumlah lembaga internasional, yang meramal ekonomi Indonesia akan berada di kisaran -3% hingga -6% di periode April-Juni 2020.

Adapun Ekonom Core Piter Abdullah menilai prediksi Menkeu masih cukup optimistis. Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 di kisaran -5% sampai -6% secara yoy.

Menurutnya, kontraksi di kuartal II ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga hal ini dinilai sangat berdampak signifikan pada seluruh aktivitas perekonomian di Indonesia. 

Baca Juga: Ketua Kadin: Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 kontraksi 4%-6%

“Angka Bu menteri saya kira masih cukup optimis. Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi kita akan lebih rendah dari itu dikisaran -5% sampai -6%,” ujar Piter saat dihubungi Kontan, Rabu (8/7).

Ia juga proyeksikan, di kuartal III-2020 ini optimistis akan membaik namun masih terkontraksi di kisaran -3% sampai -4% yoy.

Menurutnya, komponen pendorong adanya kontraksi tersebut disebabkan oleh aktivitas sosial ekonomi yang masih terbatas. Adapun konsumsi rumah tangga juga masih di bawah natas normal.

“Meskipun sudah ada pelonggaran PSBB tetapi tingkat konsumsi Masyarakat masih jauh menurun,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×