Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reforn on Economics (Core) Yusuf Rendy mengatakan tren investasi langsung yang berada di bawah Kementerian Investasi akan tetap moncer di tahun ini meskipun ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Hal tersebut tercermin dari realisasi investasi kuartal I 2021 yang telah dilaporkan Kementerian Investasi mengalami pertumbuhan saat pertumbuhan ekonomi Januari-Maret 2021 justru masih minus.
Ke depan, Yusuf menerka dari beberapa komitmen investasi, masih ada yang berpeluang terus mengalirkan uangnya seperti investasi di sektor telekomunikasi, pertambangan, hingga industri pembuatan logam dasar.
"Belajar dari pengalaman tahun lalu, sektor ini masih berpeluang tetap tumbuh dan tidak akan terlalu berdampak pada aturan PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (11/7).
Baca Juga: Ada PPKM darurat, begini nasib investasi menurut ekonom Bank Mandiri
Sementara itu, untuk investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tidak dicatat oleh Kementerian Investasi, dinilai akan terkendala di tahun ini.
Menurut Yusuf, belajar dari pengalaman tahun lalu, PMTB mengalami kontraksi pertumbuhan ketika pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketika itu. Dus, PMTB mengalami kontraksi hingga minus 9% di kuartal II 2020.
"Menjadi wajar karena logikanya, ketika aktivitas perekonomian melambatnya, industri/pelaku usaha akan menahan laju produksinya. Dengan asumsi bahwa PPKM akan berlangsung dampaknya hingga Agustus maka, laju PMTB pada kuartal III 2021 pertumbuhannya akan melambat dibandingkan kuartal II 2021," ujar Yusuf.
Bahkan, menurutnya jika berlarut hingga awal September, bukan tidak mungkin pertumbuhan PMTB di kuartal III 2021 akan kembali jatuh ke level negatif.
Untuk itu, Yusuf memprediksi PMTB/investasi di tahun ini tumbuh di kisar 2% yoy. Namun angka tersebut, akan tergantung dari pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat dan kondisi ekonomi. Yusuf bilang, proyeksi tersebut akan sesuaikan kembali pada November 2021.
Selanjutnya: Beberapa emiten properti telah umumkan perolehan marketing sales di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News