Reporter: Benedicta Prima | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pada awal tahun 2019, rupiah menunjukkan pergerakan stabil di kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.100. Apabila kondisi tersebut masih berlangsung hingga April 2019, Center of Reform on Economics (CORE) menyarankan pemerintah untuk mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2019.
"Masih ada peluang rupiah untuk terus menguat," jelas Direktur Riset Core Piter Abdullah saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/2).
Sedangkan asumsi dasar makro di Undang-undang (UU) APBN 2019 tercatat Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Piter meyakini asumsi ini akan kembali meleset. Sama seperti APBN 2018 yang mulanya asumsi nilai tukar rupiah Rp 13.400, sedangkan nilai tukar rupiah sepanjang tahun lalu sempat mencapai sekitar Rp 15.300 per dollar AS. "Tekanan pelemahan jauh berkurang," ujar Piter.
Sependapat dengan Bank Indonesia (BI), saat ini nilai tukar rupiah masih terbilang undervalue. Masih ada peluang penguatan hingga di bawah Rp 13.800. Kendati rupiah berpotensi menguat bukan berarti akan terus menguat. Bisa saja stabil atau bahkan melemah. Bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News