CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ekonom Bank Permata Prediksi Inflasi pada Februari di Kisaran 0,3%


Kamis, 24 Februari 2022 / 17:52 WIB
Ekonom Bank Permata Prediksi Inflasi pada Februari di Kisaran 0,3%
ILUSTRASI. Pedagang melayani warga yang membeli bahan makanan pada pasar?tradisional di?Jakarta, Minggu (20/2/2022). Ekonom Bank Permata Prediksi Inflasi pada Februari di Kisaran 0,3%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan pada Februari 2022 masih akan terjadi inflasi bulanan, 0,2% hingga 0,3% month on month (mom) atau secara tahunan sebesar 2,28% hingga 2,38% year on year (yoy).

Meski begitu, menurutnya, inflasi di Februari ini masih berada pada zona positif, meskipun lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Adapun, Josua bilang,  jika dilihat dari komponen komoditas bahan pangan, sebagian bahan pangan cenderung mengalami deflasi, di antaranya adalah daging ayam, telur ayam, cabai rawit, dan juga minyak goreng.

Baca Juga: Menakar Arah Pergerakan IHSG di Tengah Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina

Sementara itu beberapa komoditas cenderung mengalami perlambatan inflasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Hanya komoditas bawang putih yang secara rata-rata mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).

Bahan pangan lainnya, seperti tahu dan tempe diperkirakan akan juga meningkat harganya di bulan ini, akibat aksi beli dari kedelai global oleh Tiongkok. Di sisi lain, inflasi diperkirakan meningkat dari sisi inflasi inti, di mana di dalamnya termasuk juga dipengaruhi oleh harga emas.

Josua memaparkan, harga emas dalam 1 sampai 2 minggu terakhir di Februari ini cenderung mengalami peningkatan. Ini karena sentimen risk-off yang mendorong kenaikan harga emas global.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Memperumit Jalan Bagi ECB Keluar dari Suku Bunga Negatif

Tercatat, pada 24 Februari 2022 ini, harga emas sudah tumbuh 4,96% sejak akhir Januari lalu. Kemudian, barang kebutuhan rumah tangga yang berbahan dasar minyak sawit, lalu kebutuhan lain seperti sabun dan bahan sehari-hari lainnya juga meningkat di bulan ini, sebagai bagian dari transmisi kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO)  di dalam industri pengolahan.

“Dari kondisi tersebut, diperkirakan inflasi bulanan masih berada pada zona positif di bulan Februari 20022,  sekitar 0,2% mom hingga 0,3% mom atau sekitar 2,28% yoy sampai 2,38% yoy,” imbuh Josua.

Adapun, Ia juga memprediksi inflasi masih akan terus berjalan hingga lebaran Idul Fitri, sejalan dengan potensi kenaikan harga komoditas pangan, terutama apabila harga komoditas pangan yang saat ini sedang naik. Misalnya seperti kedelai dan minyak goreng belum normal jelang Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×