kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri yakin inflasi 2021 akan kembali ke target sasaran BI


Senin, 01 Februari 2021 / 18:48 WIB
Ekonom Bank Mandiri yakin inflasi 2021 akan kembali ke target sasaran BI
ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri yakin inflasi 2021 akan kembali ke target sasaran BI yakni 3% plus minus 1%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri optimistis inflasi di sepanjang tahun 2021 akan kembali masuk ke target sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% plus minus 1%.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi di tahun ini akan sebesar 2,92% yoy atau meningkat dari realisasi inflasi di sepanjang tahun 2020 yang sebesar 1,68% yoy.

“Karena sudah mulai ada pemulihan ekonomi dan perkiraan peningkatan permintaan yang bisa mengerek inflasi,” ujar Faisal dalam laporannya, Senin (1/2).

Faisal juga melihat, stimulus ekonomi yang sudah dikucurkan pemerintah di tahun 2020 meningkatkan suplai uang beredar dan ini pun bisa menyokong pencapaian inflasi di tahun ini.

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon: Tren inflasi rendah masih terjadi di kuartal I-2021

Kenaikan inflasi diprediksi akan terjadi pada semester II-2021 setelah mobilitas masyarakat dan aktivitas bisnis mulai menggeliat. Namun, ini juga dengan asumsi kasus harian Covid-19 sudah menurun sehingga tidak ada lagi pembatasan aktivitas juga vaksinasi yang sukses.

Peningkatan uang beredar dan program vaksinasi yang meningkatkan kepercayaan masyarakat juag dipercaya akan mendorong lebih tingginya inflasi inti.

Sementara itu, inflasi dari harga barang yang diatur oleh pemerintah atau administered prices diperkirakan juga akan meningkat didukung transportasi yang mulai berjalan normal.

Pemerintah kemungkinan besar tidak akan menetapkan harga komoditas yang tinggi terhadap barang-barang publik. Pasalnya, ini bisa membantu momentum pemulihan ekonomi.

“Sejauh ini, pemerintah dan BI sudah membuktikan kemampuan dalam mengelola harga barang bergejolak. Sehingga, tidak akan ada isu serius terkait tekanan inflasi dari kelompok barang ini,” tambah Faisal.

Lebih lanjut, potensi peningkatan inflasi di tahun ini juga sejalan dengan potensi peningkatan neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di 2021.

Tak hanya itu, peningkatan kondisi ekonomi juga bisa mempersempit ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan. Bahkan, Faisal yakin BI akan menahan suku bunga acuan di level 3,75% di tahun ini.

“Karena suku bunga kebijakan yang relatif rendah masih diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi, khususnya untuk Indonesia yang kami perkirakan akan mengalami perbaikan ekonomi secara bertahap,” ujarnya.

Selanjutnya: Gubernur BI: Inflasi akan naik sejalan dengan pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×