Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI), Kamis (22/9) akan mengumumkan arah kebijakan moneter BI merespons perkembangan ekonomi terkini, baik di dalam negeri maupun ekonomi global.
Senior ekonom Bank DBS Indonesia Radhika Rao, memperkirakan BI akan mengerek suku bunga acuannya hingga 50 basis poin pada rapat Dewan Gubernur BI hari ini.
“Kemungkinan sangat tinggi (BI) akan menaikkan suku bunganya menjadi 50 basis poin,” tutur Radhika dalam agenda yang dihadiri Kontan.co.id, Kamis (22/9).
Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Begini Nasib Rupiah ke Depan
Menurutnya, jika BI benar-benar menaikkan suku bunga acuannya hingga 50 basis poin, perlu menjadi perhatian khusus, apalagi di tengah Langkah The Fed yang hawkish dalam mengendalikan inflasi di Amerika Serikat (AS).
Sehingga kondisi tersebut akan memberikan tekanan besar pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Adapun, Radhika mengatakan, peluang kenaikan suku bunga acuan BI dari bulan lalu sebanyak 3,75%, dan akan menjadi 4,25% semakin terbuka lebar. Sebab, The Fed, sudah mengumumkan kenaikan suku bunga acuan yang semakin agresif.
Baca Juga: Tekan Inflasi, LPEM FEB UI Sarankan BI Kerek Suku Bunga Acuan
Untuk diketahui, The Fed sendiri telah telah menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin selama tiga kali berturut-turut untuk meredakan inflasi. Kebijakan ini mendorong biaya pinjaman yang cukup tinggi.
Kenaikan suku bunga tersebut, diharapkan agar bisnis dan rumah tangga menarik kembali pengeluaran dan mengurangi permintaan barang, jasa, dan tenaga kerja, sehingga mengurangi tekanan kenaikan harga.
lebih lanjut, Ia juga memperkirakan suku bunga acuan BI sampai akhir tahun alias 4 bulan terakhir tahun ini akan naik 25 basis poin setiap bulannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News