kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

E-KTP reader, solusi subsidi tepat sasaran


Sabtu, 06 September 2014 / 15:41 WIB
E-KTP reader, solusi subsidi tepat sasaran
ILUSTRASI. 6 Hal Ini Perlu Disiapkan saat Awal Puasa Ramadan 2023, Cek Apa Saja. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kebocoran subsidi yang kerap terjadi dalam proses pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tampaknya sudah menemukan jalan keluarnya. Salah satunya adalah melalui sistem yang diciptakan Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT), yakni subsidi non-tunai menggunakan E-KTP reader.

Rully Kusuma Jaya, Staf Engineering Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT mengatakan sistem itu bisa menghindari pemberian subsidi yang tidak tepat sasaran dan tidak tepat penggunaan. "Selama ini kan, diberikan tunai. Ini bisa tidak tepat sasaran, bisa kena untuk yang ternyata tidak berhak dan uang yang diberikan tunai itu justru bisa disalahgunakan untuk keperluan lain," ujar Rully saat dijumpai di sela-sela pameran teknologi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (6/9).

Untuk menerapkan subsisi non-tunai yang tepat sasaran ini, Rully mengatakan masyarakat harus memiliki E-KTP. Kartu E-KTP dalam sistem subsidi non-tunai itu akan digunakan layaknya kartu debet dan bisa digunakan untuk berbelanja di pusat perbelanjaan di mana pun yang memiliki E-KTP reader.

Di dalam E-KTP, diberikan semacam input data saldo subsidi setiap bulannya. Jumlah saldo akan berkurang apabila kartu itu digunakan untuk berbelanja.

"Belanjanya pun hanya untuk barang-barang yang masuk dalam subsidi seperti mie, minyak goreng, pasta gigi, gula pasir, biskuit, susu, dan alat mandi. Kalau mau beli rokok, nggak bisa karena bukan masuk dalam kategori barang subsidi," ungkap Rully.

Akan tetapi, Rully menuturkan sistem ini belum bisa diterapkan pemerintah. Pasalnya, meski sudah dikenalkan, tetapi belum ada perkembangan lebih lanjut dari temuan BPPT ini. "BPPT tidak bisa meminta pemerintah pakai teknologi ini. Kami hanya buat prototype-nya," ungkap Rully. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×