kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duo Thohir ikut tax amnesty


Rabu, 14 September 2016 / 14:03 WIB
Duo Thohir ikut tax amnesty


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Para pengusaha kakap Indonesia mulai berbondong-bondong mengikuti program Tax Amnesty. Kali ini Dua pengusaha kakak beradik yaitu Garibaldi Thohir dan Erick Thohir mengikuti program pengampunan pajak tahap pertama.

Garibaldi atau yang akrab disapa Boy Thohir merupakan pemilik dari perusahan tambang Adaro Energi. Sedangkan Erick Thohir merupakan pendiri dari Mahaka Group, perusahaan yang bergerak dibidang media dan entertainment. Selain itu dia juga merupakan salah satu pemilih klub sepak bola asal Italy yaitu Inter Milan.

Keduanya bersama-sama mengikuti pengampunan pajak di Kantor Wilayah KPP Pratama di Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (14/9).

Dalam kesempatan itu, Boy Thohir mengaku telah mendeklarasikan hartanya baik yang di luar negeri maupun yang di dalam negeri. "Dalam negeri 70% luar negeri 30%. Selain itu ada juga repatriasi," ujar Boy.

Apa yang dideklarasi kali ini, kata Boy, merupakan harta-hartanya yang lupa dicantumkan dalam SPT dan juga disebabkan adanya kerumitan-kerumitan dalam berinvestasi di luar negeri. "Kalau di luar negeri itukan SPV nya ada di luar negeri dan strukturnya banyak dan rumit," ungkapnya.

Dia bilang, baru mengikuti amnesti pajak karena penghitungan aset memakan waktu cukup lama. 

Sementara itu, Erick Thohir menyampaikan, negara saat ini memerlukan bantuan dari pengusaha maka dari itu diperlukan kontribusi dari pengusaha dalam membanguna Indonesia. "Semoga kita menjadi snow ball, para pengusaha kembali melakukan investasi di Indonesia," ungkapnya.

Terkait investasi di luar negeri, dia menyampaikan aset di luar negeri tidak serta merta dipulangkan ke dalam negeri. Sebab, investasi di luar negeri biasanya mengikuti perusahaan yang ada di luar negeri. Apalagi banyak pengusaha Indonesia yang mempunyai pabrik di luar negeri.

"Tidak bisa aset di luar negerinya dijual dan dipindahin ke sini karena banyak pengusaha yang mempunyai investasi pabrik di Nigeria, pabrik dan toko di brazil kan sayang. Ini menjadi market baru untuk negara kita," paparnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×