Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
TOKYO. Dubes RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, mendesak pemerintah Jepang menerapkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) saat berkunjung ke Jepang.
Desakan itu disampaikan Dubes Yusron kepada Yosuke Tsuroho (Sekretaris Jenderal Liga Parlemen Jepang-Indonesia) dalam pertemuan di Gedung Parlemen Jepang di Tokyo, Jumat (28/2) kemarin.
Dua negara ASEAN, masing-masing Thailand dan Malaysia, belum lama ini telah menikmati fasilitas bebas visa saat warga mereka berkunjung ke Jepang. Hal ini membuat Dubes Yusron bertanya tentang nasib WNI.
"Perbedaan di atas membuat saya bertanya tentang mengapa pemerintah Jepang tidak atau belum melakukan kebijakan yang sama terhadap Indonesia," ujar Yusron dalam rilis KBRI Tokyo, Sabtu (1/3).
Persoalan bebas visa bagi WNI bukan saja akan menyangkut kemudahan WNI untuk berkunjung ke Jepang. Melainkan, hal tersebut juga menyangkut harga diri (pride) bangsa.
"Kalau Thailand dan Malaysia bebas visa, mengapa kita tidak? Demikian pria yang juga pernah menjabat Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang periode 2004-2009 ini mengatakan.
Tsuruho menanggapi positif keinginan Dubes Yusron di atas dan menyatakan sepakat tentang hal ini. Menurut dia, proses penerapan bebas visa bagi WNI sedang digodok dan parlemen Jepang akan terus menggiringnya.
Hambatan yang dihadapi, lanjut Tsuruho, adalah karena adanya pihak- pihak tertentu di Jepang yang masih cemas terhadap aksi-aksi teroris yang pernah terjadi di Indonesia.
Namun, proses bebas visa tadi terus mengalami kemajuan, ujar Tsuruho lebih lanjut. Kebijakan bebas visa cenderung reciprocal (timbal-balik).
Dijelaskan jika Jepang menerapkan kebijakan tersebut, maka pemerintah Indonesia cenderung melakukan hal yang sama. Jika ini berlaku, pemasukan negara dari biaya visa warga Jepang tentu akan hilang.
Tapi, menurut Yusron, pihak Indonesia akan memperoleh keuntungan lain. Sebagai misal, dari kecenderungan meningkatnya kunjungan wisata dan kalangan usahawan Jepang ke Indonesia. Selain itu, kemudahan WNI untuk pergi ke Jepang serta masalah status dan harga diri (pride) bangsa. (
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News