Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Akhirnya, DPR menyetujui proposal penerusan pinjaman atau sub loan agreement (SLA) PT Merpati Nusantara Airlines senilai US$ 232 juta. Nantinya, dana pinjaman ini akan digunakan untuk membeli pesawat terbang asal China.
Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng mengatakan, pinjaman itu sudah disetujui oleh DPR. Sebab, DPR menilai maskapai penerbangan pelat merah itu sangat membutuhkan dana tersebut untuk mendongkrak kinerjanya. "Merpati harus jadi badan usaha yang sehat," kata Melchias, Senin (23/8).
Pinjaman dari pemerintah China dan Exim Bank of China ini untuk membiayai pembelian 15 unit pesawat jenis Xian MA-60. Pesawat berkapasitas 60 penumpang ini akan melayani jalur perintis di Papua.
Bahkan dua dari 15 pesawat tersebut sudah datang. "Dengan dana ini, 13 pesawat yang tertunda, akan langsung kami datangkan," kata Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
Merpati sebelumnya ingin agar biaya pembelian itu sebagai penyertaan modal negara (PMN), bukan pinjaman. "Kalau PMN, kami tidak perlu keluar modal atau menambah utang lagi," kata Jhony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News