CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.874   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.156   -58,36   -0,81%
  • KOMPAS100 1.093   -9,52   -0,86%
  • LQ45 871   -4,28   -0,49%
  • ISSI 216   -2,39   -1,10%
  • IDX30 447   -1,61   -0,36%
  • IDXHIDIV20 540   -0,03   -0,01%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,07%
  • IDXQ30 149   -0,27   -0,18%

DPR minta target rights issue BBNI dan BMRI Rp 25 T


Rabu, 22 September 2010 / 15:44 WIB
DPR minta target rights issue BBNI dan BMRI Rp 25 T


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VI DPR meminta target penjualan saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) diperbesar. Tak tanggung-tanggung parlemen berharap, penerbitan saham baru itu kedua bank pelat merah itu bisa menghasilkan dana Rp 25 triliun.

Target ini, jauh lebih besar dari rencana awal. Awalnya, BBNI menargetkan perolehan dana segar sebesar Rp 9 triliun sedangkan BMRI sebesar Rp 13 triliun. "Target itu masih kurang," kata Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto usai rapat dengan direksi BBNI, Rabu (22/9).

Sebab, DPR menilai sebagian hasil rights issue nanti bakal tersedot ke Bank Indonesia akibat kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang baru. Seperti diketahui, Bank Indonesia telah menaikkan batas setoran GWM dari 5% menjadi 8% untuk menyerap likuiditas. "Di Mandiri, uangnya tersedot sekitar Rp 9 triliun," tambah Airlangga.

Makanya, bila target tidak diubah, DPR khawatir hasil penerbitan saham baru tersebut tidak akan optimal. Sebab, dana untuk ekspansi kredit kurang besar. Parlemen optimistis, target baru tersebut bisa tercapai sebab kondisi pasar saham sedang bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×