kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   0,00   0,00%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

DPR Desak Pemerintah Genjot Produksi Inalum


Rabu, 28 Juli 2010 / 14:33 WIB
DPR Desak Pemerintah Genjot Produksi Inalum


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. DPR mendesak pemerintah meningkatkan kapasitas produksi PT Indonesia Aluminium Asahan (Inalum) naik dari 250.000 metrik ton (MT) menjadi 500.000 MT per tahun. Permintaan tersebut timbul karena tidak lama lagi akan berdiri pabrik pengolahan aluminium baru.

Tak tanggung-tanggung, ada dua perusahaan yang siap bersaing dengan Inalum. Bahkan, kapasitas produksinya jauh lebih besar, masing-masing 1 juta MT per tahun. “Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menyetujuinya,” kata Airlangga Hartarto, saat rapat dengar pendapat dengan Direksi Inalum dan Otorita Asahan, di Komisi VI DPR, Rabu (28/7).

Kedua perusahaan tersebut adalah PT National Aluminium Company Limited (Nalco) dari India yang akan mendirikan usaha di Tanjung Api-Api. Kemudian, juga Global Aluminium, milik pemerintah Arab Saudi. “Kalau Inalum tidak ditingkatkan produksinya, pasti hanya akan menjadi industri rumah tangga dibandingkan pesaingnya. Padahal, Inalum adalah pelopor,” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×