Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. DPR mendesak pemerintah meningkatkan kapasitas produksi PT Indonesia Aluminium Asahan (Inalum) naik dari 250.000 metrik ton (MT) menjadi 500.000 MT per tahun. Permintaan tersebut timbul karena tidak lama lagi akan berdiri pabrik pengolahan aluminium baru.
Tak tanggung-tanggung, ada dua perusahaan yang siap bersaing dengan Inalum. Bahkan, kapasitas produksinya jauh lebih besar, masing-masing 1 juta MT per tahun. “Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menyetujuinya,” kata Airlangga Hartarto, saat rapat dengar pendapat dengan Direksi Inalum dan Otorita Asahan, di Komisi VI DPR, Rabu (28/7).
Kedua perusahaan tersebut adalah PT National Aluminium Company Limited (Nalco) dari India yang akan mendirikan usaha di Tanjung Api-Api. Kemudian, juga Global Aluminium, milik pemerintah Arab Saudi. “Kalau Inalum tidak ditingkatkan produksinya, pasti hanya akan menjadi industri rumah tangga dibandingkan pesaingnya. Padahal, Inalum adalah pelopor,” kata Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News