Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah daerah di Indonesia terus berjibaku membendung penyebaran virus corona. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembatasan skala besar untuk menghambat penyebaran Covid-19. Adapun jumlah pasien positif virus corona (Covid-19), hingga Rabu (1/4) mencapai 1.677 orang. Dari jumlah tersebut DKI Jakarta menempati posisi teratas mencapai 808 orang.
Posisi kedua terbanyak positif virus corona di Jawa Barat mencapai 220 orang, disusul Provinsi Banten yang mencapai 152 orang. Sementara jumlah pasien corona yang meninggal untuk wilayah DKI Jakarta mencapai 85 orang, sedangkan Jawa Barat 21 orang dan Provinsi Banten sebanyak 14 orang. Selain itu, jumlah pasien yang sembuh di wilayah DKI Jakarta sebanyak 50 orang, di Jawa Barat 11 orang dan Provinsi Banten 7 orang.
Sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok menyebutkan, data kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 46 orang, sembuh 10 orang dan lima orang meninggal dunia. Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 364 orang, selesai 45 orang dan masih dalam pengawasan 319 orang. Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 1.430 orang, selesai 223 orang dan masih dalam pemantauan 1.207 orang.
Hingga saat ini, Pemkot Depok telah melakukan rapid test dengan prioritas kepada ODP, PDP, tenaga kesehatan, dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sebanyak 1.582 orang. Hasilnya, terdapat 65 orang atau 4,1% positif Covid-19. Mengingat wilayah Depok yang berdekatan dengan Ibukota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut membantu Pemkot Depok dengan mengalokasikan bantuan sebanyak 2.400 alat rapid test. Sejatinya, kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia menimpa dua warga Depok usai menghadari sebuah pertemuan di Jakarta, setalah korban kontak dengan WNA asal Jepang.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menjemput langsung bantuan tersebut ke Balaikota DKI Jakarta, Rabu (1/4) malam. Pradi diterima langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Alhamdulillah dapat bantuan 2.400 rapid test,” katanya kepada KONTAN, via WhatsApp Messenger. Pradi mengaku, alat rapid test ini sangat berguna bagi warga Depok karena jumlahnya masih terbatas. “Saya sempat telepon langsung ke Puskesmas Cilodong, katanya kosong. Makanya saya coba berinisiastif mengirim pesan ke Pak Anies, siapa tahu ada. Malah beliau langsung telepon saya. Ternyata ada [stok alat rapid test],” tuturnya.
Pradi juga mengungkapkan, sejumlah perbincangan terjalin antara dia dengan Anies. Pada intinya, Gubernur DKI Jakarta sangat menekankan kalau pandemi corona ini merupakan masalah kemanusiaan, sehingga membutuhkan komunikasi dan koordinasi yang cepat dan tepat dalam menanggulanginya. Hal ini juga berkaitan dengan wilayah Jabodetabek, serta lingkup nasional. “Saya juga katakan Depok, walau ada di wilayah Jawa barat namun sangat dekat dengan DKI Jakarta bahkan saling interaksi. Mobilitas warga Depok dengan DKI juga tidak terbatas. Maka dalam rangka kemanusiaan, tidak ada salahnya membangun komunikasi dengan Gubernur DKI, dan direspon,” tukas Pradi.
Pada kesempatan itu, Pradi berujar, Anies juga meminta untuk semua pihak konsen pada pencegahan penyebaran Covid-19. Untuk itu, harus saling bahu-membahu. “Kita bisa saling dukung dan mendoakan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News