Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5% yoy selama tujuh kuartal terakhir.
Meski demikian, beberapa pengamat melontarkan kritik dan menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut merupakan capaian "no effort" alias tidak butuh usaha tinggi.
Pasalnya, bila menilik capaian pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, memang 5% yoy merupakan level pertumbuhan normal Indonesia.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5% yoy selama tujuh kuartal berturut-turut merupakan hal yang luar biasa.
"Mengingat, selama tujuh kuartal berturut-turut terdapat ketidakpastian global. Sehingga (untuk mencapai level tersebut) tidak mudah, loh!" terang Sri Mulyani, Rabu (16/8).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pembangunan IKN Beri Kontribusi Besar ke Pertumbuhan Kalimantan
Ketidakpastian global tersebut akibat adanya pengetatan kebijakan moneter dari bank-bank sentral global yang sangat agresif.
Kemudian, perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China, pun konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Lonjakan inflasi juga turut mewarnai ketidakpastian. Sehingga menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Jadi, pertumbuhan ekonomi di atas 5% yoy selama tujuh kuartal berturut-turut ini tidak mudah. Perlu diakui itu. Namun, bukan berarti kita tidak waspada," kata Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News