kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Dikritik SBY, ini tanggapan Jusuf Kalla


Rabu, 08 Februari 2017 / 18:49 WIB
Dikritik SBY, ini tanggapan Jusuf Kalla


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sejumlah kritik kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Rapat Pimpinan Nasional dan Dies Natalis ke-15 partai tersebut, Selasa (7/2).

Namun, kritik itu ditanggapi santai oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, Kalla sempat tertawa. 

"Semua namanya politik," kata Kalla seusai menghadiri rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Rabu (8/2).

Ia menuturkan, sebagai politisi, wajar bila SBY mengemukakan pendapat atas apa yang dirasakan dan diharapkan dari pemerintahan yang berjalan.

"Bahwa ada dukungan, ada protes, ada kritikan, itu biasa," ujarnya.

Menurut Wapres, hal serupa juga dirasakan pemerintahan sebelumnya. Partai politik yang berada di luar pemerintahan juga kerap menyampaikan kritik atas capaian yang telah diraih pemerintahan yang berjalan.

"Sama zaman dulu pasti waktu pemerintahan SBY, mungkin PDI-P yang berpidato seperti itu. Itu demokrasi, ada balancing," kata dia.

Dalam pidato Rapimnas dan Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, kemarin, sejumlah capaian dan program kerja pemerintahan tak luput dari kritikan SBY.

Salah satunya terkait program pengampunan pajak atau tax amnesty. SBY mengaku mendukung kebijakan tax amnesty yang digulirkan pemerintah untuk menarik uang yang terparkir di luar negeri.

Namun, ia mengingatkan agar pemerintah tetap berorientasi pada tujuan dan sasaran awal.

"Menggeser sasaran kepada rakyat biasa disertai komunikasi yang tidak baik membuat masyarakat takut, merasa dikejar-kejar, dan tidak tenteram tinggal di negerinya sendiri. Isu ini juga berkaitan dengan keadilan," kata SBY. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×