kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi turut memperkuat sistem pelayanan kesehatan masyarakat


Jumat, 10 Desember 2021 / 16:45 WIB
Digitalisasi turut memperkuat sistem pelayanan kesehatan masyarakat
ILUSTRASI. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX dan Pertemuan Ilmiah I serta peluncuran website Ikatan Laboratorium Kesehatan Nasional (ILKI) secara virtual di Jakarta, Jumat (9//12/2021)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat semua pihak mengadopsi teknologi digital untuk mempercepat pelayanan mereka salah satunya di sektor kesehatan.

Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kalsum Komaryani menuturkan pandemi telah menuntut unit sarana kesehatan seperti laboratorium kesehatan terpacu melakukan konvergensi jaringan kerja sebagaimana implementasi Industri 4.0. Integrasi pemeriksaan diagnostik juga ditunjang pelayanan laboratorium kesehatan yang kompeten.

Layanan screening seperti rapid test dan test polymerase chain reaction (PCR) hingga pemasukan input data yang semakin cepat cepat dan efisien. 

“Pemanfaatan teknologi informasi harus dilakukan optimal dan bijak. Kita harus memperkuat sistem kesehatan. Kalau ada pandemi berikutnya, recovery akan berlangsung lama lagi ,” ujar Kalsum, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX dan Pertemuan Ilmiah I serta peluncuran website Ikatan Laboratorium Kesehatan Nasional (ILKI)  secara virtual di Jakarta, seperti dikutip, Jumat (10//12/2021)

Baca Juga: Luhut ajak Huawei tingkatkan kerja sama di bidang smart future dan energi terbarukan

Kalsum meyakini kini Indonesia sudah memasuki fase herd immunity yang indikasinya angka kasus penularan baru Covid 19 yang sudah jauh menurun dan relatif terkendali. Hal ini tidak terlepas dari upaya cakupan vaksinasi di masyarakat yang lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

“Sekarang, vaksinasi sudah mencapai 145 juta dosis pertama sudah terdistribusikan. Sementara untuk dosis kedua sudah 101 juta. Artinya sudah lebih 50 % dari total sasaran sebesar 208 juta jiwa. Padahal, melihat kondisi geografis Indonesia sedemikian sulit untuk melakukan vaksinasi, Alhamdulillah,” kata  Kalsum.

Peran  ILKI ke depan sambung Kalsum akan semakin besar mengawal transformasi sistem kesehatan baik pelayanan primer maupun rujukan pelayanan sistem ketahanan kesehatan masyarakat. Laboratorium juga akan terintegrasi dalam satu sistem Pada pelayanan primer misalnya, pemanfaatan laboratorium kesehatan akan makin berperan melakukan deteksi dini pasien.

Terkait transformasi teknologi kesehatan, menurut Kalsum, peran laboratorium kesehatan akan terinput dalam satu sistem terintegrasi data pelayanan kesehatan. Hal ini sudah mulai dilakukan , khususnya untuk pelayanan test antigen dan PCR  Covid 19.

Baca Juga: Menggantung Harap Pulih & Bangkit Perkasa di 2022

“Semua pemeriksaan sudah all new record. Sebelum pandemi tidak ada data komulatif sedemikian besar  tentang pelayanan laboratorium. Setelah pandemi, terbukti laboratorium kita bisa melakukan sehingga terdapat big data dari hasil kerja laboratorium,”kata Kalsum.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×