Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah dagang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tengah berlangsung saat ini, Indonesia dituntut harus ambil peluang untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno mengungkapkan perang tarif yang dilakukan oleh AS dan China bakal membawa perekonomian dunia ke arah yang tidak jelas, bila berlangsung secara terus-menerus.
“Kalau kita kena tarif problemnya akan sangat luas, kita tidak tahu apakah kita akan masuk atau tidak,” ujarnya dalam seminar di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Selasa (25/3).
Baca Juga: China Lebih dari Siap Menghadapi Tarif Trump, Ini Bukti-Buktinya
Havas mengungkapkan, dalam mensiasati hal tersebut Indonesia telah menyusun strategi untuk mengambil peluang. Pertama, Pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Investasi/BKPM hingga Kadin perlu melibatkan kedua negara.
“Membuat assessment produk dan negara-negara dapat menguntungkan Indonesia. Artinya adalah kalau ada tarif tertentu kepada suatu negara misalnya, itu komoditi apa yang kira-kira Indonesia bisa gantikan, sektornya apa, kemudian kompetitor kita di mana,” ungkapnya.
Baca Juga: WTO Turun Tangan Setelah China Mengutuk Kejutan Tarif Trump
Dia menuturkan, apabila Tiongkok mengenakan tarif impor 10% terhadap AS, Indonesia bisa melihat peluang produk dan sektor apa yang dikenakan itu. Selanjutnya Indonesia memperhatikan siapa saja kompetitor produk itu dan mulai mendekati AS untuk melancarkan ekspor produk tersebut.
“Kedua, membuat assessment mengenai kompetitor kita, kompetitor kita dari kawasan terutama,” tuturnya.
Selanjutnya, Havas menyampaikan, beberapa negara mulai melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan negara bagian AS. Hal ini, kata dia, juga bakal dilakukan oleh Indonesia kepada negara bagian yang relevan.
“Mencari elemen sektor, AS perlu critical mineral dari Indonesia, sudah ada kesepakatan di tingkat kepala negara. Kita akan membuat suatu kerja sama di bidang critikal raw mineral,” tandasnya.
Baca Juga: Media Pemerintah China Peringatkan AS akan Terkena Tarif Tinggi dari Negara Lain
Selanjutnya: Menyebar SMS Penipuan, 2 WNA Terduga Pelaku BTS Ilegal Ditangkap
Menarik Dibaca: Tes Kesehatan Otak Mudah dengan Aplikasi BrainEye
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News