kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tengah pandemi, Kemenko PMK dorong keseimbangan risiko kesehatan dan ekonomi


Rabu, 25 November 2020 / 10:17 WIB
Di tengah pandemi, Kemenko PMK dorong keseimbangan risiko kesehatan dan ekonomi
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah dalam trek benar selama masa tujuh bulan berjalan.

"Sekarang hampir tujuh bulan kita berada dalam trek yang benar menurut saya. Dibanding negara lain kalau diukur dari jumlah penduduk, maka kita termasuk negara yang menangani Covid-19 dengan baik," kata Muhadjir.

Muhadjir mengklaim kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bisa terkendali, disertai dengan total rasio fatalitas yang juga bisa terkendali. Selain itu angka kesembuhan semakin meningkat dan kian cepat dari waktu ke waktu. "Yang penting kita bisa menjaga keseimbangan antara risiko kesehatan, risiko sosial dari dampak Covid-19, dan risiko ekonomi," kata dia.

Baca Juga: Sinergi antara komunitas agama dan Ormas penting dalam penanganan Covid-19

Saat ini, lanjut Menko PMK, Indonesia sudah mencapai tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi ekonomi. Pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus mengubah cara kerja dan sistem serta mengubah pola penanganan dan organisasi.

Namun walau bagaimanapun, Muhadjir menekankan bahwa masalah keselamatan kesehatan penduduk harus tetap diutamakan tetapi penanganan kesehatan publik tidak mungkin mengabaikan kondisi ekonomi.

Muhadjir berpendapat kalau pemerintah mengabaikan ekonomi dalam waktu lama, maka keterpurukan ekonomi akan semakin dalam dan pemulihannya akan semakin sulit dan lama.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Pembelajaran tatap muka harus utamakan keselamatan siswa

Sementara itu Direktur Democracy and Electoral Empowerment Patnership (DEEP) Yusfitriadi menilai Kemenkop PMK selama pandemi Covid-19 sudah bekerja maksimal dalam penanganan. 

Terutama mengatasi masyarakat dari dampak dari pandemi  COVID-19. "Konsep Kemenko PMK sudah mampu menjadi isu rakyat. Jadi (Kemenko PMK) tahu apa yang harus diimplementasikan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (25/11).

Meski begitu, ia menyarankan agar Kemenko PMK harus bisa membentuk karakter bangsa anak Indonesia. Sebab, membentuk karakter anak bangsa  mampu berkontribusi untuk negara ke depan. "Kemenko PMK sudah mampu menjadi isu rakyat," ujar dia. 

Baca Juga: Begini cara merawat pasien Covid-19 di rumah

Menurut dia, Kemenko PMK telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. Khususnya penyaluran bantuan sosial (bansos) ke para warga terdampak Covid-19. "Sebetulnya PMK itu waktu ya tepat untuk mengambil angel. Kalau dimanfaatkan momentum rakyat merasakan kiprah dari Kemenko PMK. Sebab dampak pandemi durasinya panjang, " kata dia. 

Lalu kata dia, Kemenko PMK perlu masuk ke dalam wacana karakter anak bangsa. Sebab, kata dia, anak bangsa ini mampu berkontribusi buat negara ke depan. "Kemenko PMK apa bila mengambil isu integrasi tata kelola pendidikan masyarakat, dan bisa disingkronkan akan menjadi sebuah konstruksi negara kuat, " kata dia. 

Selanjutnya: Berkendara juga perlu memperhatikan protokol kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×