kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Desa tenggelam, 6 warga Sumedang jalan ke Jakarta


Jumat, 31 Mei 2013 / 20:54 WIB
ILUSTRASI. Daftar Harga Sepeda Polygon Path Series, dari Commuter Bike hingga E-Bike


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Enam warga Desa Cibogo kecamatan Darmaraja, Sumedang Jawa Barat, melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta. Tujuannya untuk menemui Presiden SBY agar menghentikan rencana penenggelaman wilayah mereka dari proyek pembangunan Bendungan Jatigede.

Sebagaimana diketahui, enam warga ini adalah perwakilan warga dari 32 desa dari 5 kecamatan di Sumedang yang wilayahnya terkena dampak Proyek Bendungan Jatigede. Sayangnya, keinginan kelima warga Jatigede ini untuk bertemu Presiden SBY tertunda mengingat SBY sedang berkunjung keluar negeri. "Keinginan kami adalah presiden segera menginstruksikan penghentian pembangunan dan penenggelaman kawasan bendungan karena rakyat jatigede dirampas hak-haknya”, kata Komarudin, salah seorang dari 6 warga.

Komarudin merasa kecewa karena hingga detik ini tidak ada kejelasan soal penyelesaian dampak sosial akibat pembangunan Bendungan Jatigede. Padahal pemerintah telah memutuskan bahwa proses penenggelaman sudah dimulai pada bulan September nanti. “Lalu kami mau ke mana, kami akan pertahankan tanah rumah kami, kami siap tenggelam dan mati di tanah kami ini”, sambung Suharyana, salah seorang warga yang lain.

Saat ini masih ada sekitar 8.485 kepala keluarga yang berada di lokasi proyek bendungan tersebut. Berlarut-larutnya persoalan ini, menurut Suharyana membuat seluruh warga dirundung kekhawatiran.

Pada perjalanan ke Jakarta ini, keenam warga mengaku tidak akan kembali ke Sumedang sebelum berhasil bertemu dengan Presiden SBY. Rencananya, didampingi WALHI, mereka akan berkunjung ke beberapa instansi seperti, KOMNAS HAM, DPR RI, UKP4 dan Kementerian dan Lembaga untuk meminta dukungan agar upaya penenggelaman kampung mereka bisa dihentikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×