kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Demokrat tak akan campuri reshuffle kabinet


Jumat, 10 September 2010 / 20:32 WIB
Demokrat tak akan campuri reshuffle kabinet


Reporter: Hans Henricus , Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Meski bersatus partainya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat bertekad tidak mencampuri urusan reshuffle atau perombakan kabinet. Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan sikap itu sesuai dengan sistem presidensial yang dianut saat ini.

Anas mengatakan, jika ingin memperkuat sistem presidensial maka urusan reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi hak presiden. "Asasnya adalah menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Jadi kita serahkan penuh pada Presiden," kata Anas usai bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (10/9).

Anas mengatakan hal itu merupakan sikap politik partai Demokrat. Dia juga meminta tidak ada pihak manapun yang mendesak maupun memesan kursi jika nantinya benar terjadi reshuffle."Urusan resufhle itu sebaiknya tidak didesak-desak apalagi diorder oleh kepentingan kepentingan di luar pemerintahan," katanya.

Senada dengan Anas, Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan partai politik tak usah resah dengan reshuffle kabinet. Pasalnya, perombakan kabinet itu konsekuensi dari sebuah pemerintahaan. "Dalam perjalanan pemerintah ada yang kurang dan tidak tepat. Reshuffle akan dilakukan," ujar Marzuki di kediamannya.

Menurutya rapor yang diberikan oleh UKP4 beberapa waktu lalu bisa saja menjadi bahan evaluasi oleh Presiden. Namun semuanya itu diserahkan pada SBY langsung karena hak prerogatifnya. "SBY pasti profesional tidak mungkin menilai di luar kelaziman," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menambahkan perombakan adalah area dari Presiden, maka partainya tidak pernah ikut dalam mengevaluasi. Namun, ia menjelaskan, hasil evaluasi untuk perombakan kabinet itu mempunyai tahapan. "Buat apapun perkerjaan pasti ada tahapan hasil pertama diperbaiki kedua, kalau tdk beres juga yah diganti," ujarnya.

Namun ia belum mendengar ada perombakan kabinet yang akan dilakukan SBY. Sebelumnya, SBY menyatakan dalam pidatontya bahwa sudah mengantongi hasil kinerja anak buahnya dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×