Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah sebelumnya Bank Indonesia (BI) mengatakan current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan II bakal dua kali lipat lebih besar dibanding triwulan I, kali ini BI memperkirakan defisit bakal mencapai kisaran US$ 9 miliar. Ini berarti defisit transaksi berjalan bakal lebih tinggi dari dua kali lipat.
Defisit transaksi berjalan triwulan I 2014 sebesar US$ 4,19 miliar. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan defisit transaksi berjalan triwulan II 2014 bakal mencapai kisaran US$ 9 miliar. "Secara keseluruhan di sisi CAD masih tinggi," ujar Perry di Jakarta, Rabu (2/7).
Meskipun bakal menyentuh US$ 9 miliar, kondisi CAD triwulan II 2014 tetap lebih rendah dibanding triwulan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 10,13 miliar atau 4,47% dari PDB.
Perry melanjutkan, bila dibandingkan terhadap PDB, defisit transaksi berjalan pada triwulan II memang penurunannya tidak terlalu jauh dibanding tahun lalu karena PDB Indonesia yang melambat. Sebelumnya, Perry pernah menjelaskan kalau CAD pada triwulan II 2014 akan di atas 3% dari PDB.
Secara periode waktunya, triwulan II memang akan lebih tinggi defisit transaksi berjalannya. Aktivitas ekonomi dalam negeri seperti repatriasi, pembagian dividen dan pembayaran bunga utang menjadi aktivitas padat bulan April hingga Juni.
Karena itu, meksipun neraca dagang pada bulan Mei mencatatkan surplus US$ 69,9 juta dan diperkirakan akan terus berlanjut surplus pada bulan Juni, belum mampu menutupi kegiatan repatriasi ataupun impor yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News