kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 tercatat 1,4% dari PDB


Rabu, 20 Mei 2020 / 10:33 WIB
Defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 tercatat 1,4% dari PDB
ILUSTRASI. Defisit Transaksi Berjalan ?-Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). BI memproyeksikan Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan tahun 2019 di kisaran 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal I-2020 menyempit. Bank Indonesia (BI) mencatat CAD pada kuartal pertama tahun ini sebesar US$ 3,9 miliar atau setara 1,4% dari PDB.

Ini lebih rendah dari defisit pada kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 8,1 miliar atau 2,8% dari PDB dan sesuai dengan ramalan Gubernur BI Perry Warjiyoyang mengatakan bahwa CAD bisa berada di bawah 1,5% PDB pada kuartal I-2020.

"Penurunan CAD dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca dagang barang, disertai dengan penurunan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Rabu (20/5) dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Pengumuman Data CAD Bakal Mempengaruhi Arah IHSG Hari Ini (20/5)

Terperinci, perbaikan surplus neraca dagang barang pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh penurunan impor, seiring dengan melambatnya permintaan domestik sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Sementara itu, defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, meski surplus jasa travel mengalami penurunan akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Pun dengan neraca pendapatan primer juga masih mengalami perbaikan sejalan dengan masih berjalannya aktivitas ekonomi domestik.

Lebih lanjut, transaksi modal dan finansial kuartal I-2020 tercatat turun signifikan disebabkan oleh tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Transaksi modal dan finansial tercatat defisit US$ 2,9 miliar.

"Ini terutama dipengaruhi oleh defisit investasi portofolio, setelah pada triwulan sebelumnya surplus sebesar US$ 12,6 miliar. Defisit investasi portofolio ini dipicu besarnya aliran modal keluar akibat kepanikan pasar keuangan global terhadap pandemi Covid-19" tambah Onny.

Baca Juga: BI: Defisit transaksi berjalan tahun 2020 bisa di bawah 2% dari PDB

Dengan perkembangan tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2020 mencatat defisit sebesar US$ 8,5 miliar dan posisi cadangan devisa (cadev) pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar US$ 121,0 miliar.

Untuk selanjutnya, bank sentral mengaku akan terus memperkuat bauran kebijakan dan akan berkoordinasi erat dengan pemerintah serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memulihkan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

BI juga mengaku akan terus mencermati dinamika perekonomian global yang bisa memengaruhi prospek NPI dan akan menyiapkan amunisi yang tepat untuk mengokohkan ketahanan sektor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×