Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pemerintah menyatakan, defisit anggaran pendapatan dan belaja negara perubahan (APBN-P) 2016 menjelang tutup buku masih terkendali. Realisasi defisit anggaran menjelang akhir tahun lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, realisasi defisit anggaran per akhir November tahun ini mencapai sebesar 2,4%-2,5% dari produk domesti bruto (PDB). Berbeda dengan defisit anggaran pada periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 2,7%-2,8% dari PDB. "Posisinya lebih kecil dibanding November 2015," kata Askolani, Kamis (8/12).
Defisit akhir bulan lalu didapat dari realisasi belanja negara sebesar Rp 1.636 triliun. Sementara realisasi belanja negara sekitar Rp 1.268 triliun. Dengan perkembangan defisit anggaran tersebut, pemerintah berharap hingga akhir tahun defisit anggaran bisa berada di bawah perkiraan sebelumnya. "Bisa sekitar 2,7% atau di bawah itu," tambahnya.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, realisasi defisit tersebut konservatif. Realisasi defisit anggaran tersebut lanjut dia, masih sejalan dengan target perkiraan defisit pemerintah.
Menurut David, di akhir tahun ini belanja pemerintah akan meningkat sesuai dengan pola realisasi anggaran belanja pemerintah yang lebih besar di akhir tahun. Namun di sisi lain, penerimaan pemerintah akan terbantu oleh harga komoditas dan harga migas yang meningkat.
"Saya optimis defisit anggaran pemerintah akhir tahun di kisaran 2,5%-2,7% masih bisa dicapai dan ini baik buat market," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
