Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun depan. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan bertumpu pada investasi.
Namun demikian, investasi saat ini masih tumbuh melambat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menujukkan, pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) kuartal kedua tahun ini sebesar 5,06% year on year (YoY), lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,57%.
Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini, investasi ke depan bisa tumbuh lebih tinggi. Menurut Darmin, dari proyek pmerintah yaitu pembangunan listrik 35.000 megawatt (MW) saja, pemerintah sudah meraup komitmen investasi untuk 18.000 MW hingga saat ini. Sementara itu 17.000 MW sisanya akan dilakukan penandatanganan dua hingga tiga bulan mendatang.
Ia melanjutkan, kontrak-kontrak tersebut baru akan direalisasikan setelah financial closing pada akhir tahun ini. Dengan demikian, pembangunan proyek tersebut bisa dilakukan akhir tahun hingga awal tahun depan. "Sehingga pertumbuhan investasi saat ini 5%-5,5%, ke depan bisa bergerak ke 6%," kata Darmin, Selasa (16/8).
Pertumbuhan investasi tesebut lanjutnya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Ia juga meyakini, pertumbuhan ekonomi 5,3% tidak sulit untuk dicapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
