kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Darmin Nasution sebut komoditas pertanian paling sulit ditangani


Jumat, 18 Oktober 2019 / 22:15 WIB
Darmin Nasution sebut komoditas pertanian paling sulit ditangani
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan seusai menggelar rapat koordinasi tingkat menteri mengenai Evaluasi Kebijakan Penurunan Tarif Angkutan Udara di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/7/2019). Pemer


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku, beragam macam komoditas di sektor pertanian menjadi hal yang sulit dikendalikan selama bekerja di bawah kabinet kerja.

Dia menyebut, komoditas tersebut antara lain beras, gula, daging, bawang putih hingga telur. "Intinya memang pertanian," ujar Darmin, Jumat (18/10).

Baca Juga: Beragam kesan sejumlah menteri terhadap sosok Darmin Nasution

Menurut Darmin, alasan mengapa komoditas-komoditas tersebut sulit ditangani karena berkaitan dengan data. Dia menjelaskan, kementerian terkait kerap tak sepakat terkait masalah data. Padahal, menurutnya bila data tidak disepakati maka akan muncul masalah lain.

Terkait dengan data beras, Darmin menyebut sudah mulai ada perbaikan. Tetapi, ke depan, akan ada perbaikan-perbaikan lebih lanjut supaya data perberasan lebih akurat.

Darmin mengaku memutuskan melakukan impor kalau memang pasokan di dalam negeri dianggap tidak mencukupi.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal tiga diproyeksi berat menembus 5%

Walaupun mengundang pro dan kontra dari banyak pihak, tetapi Darmin berpendapat impor yang dilakukan berhasil menstabilkan tingkat inflasi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita bisa lihat inflasinya 3,2%-3,3%, belum pernah republik kita menikmati stabilitas seperti itu dalam waktu 5 tahun berturut-turut," kata Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×