Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Darmin Nasution, Menko Perekonomian menyatakan, kecewa dengan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Walaupun saat ini realisasi KUR sudah mencapai Rp 85 triliun atau 85% dari target, ternyata penyaluran tersebut belum menyentuh sasaran.
Darmin mengatakan, sebagian besar KUR masih mengalir ke sektor perdagangan. Dari Rp 65 triliun KUR yang tersalur ke sektor mikro, Rp 47 triliun di antaranya tersalur ke sektor perdagangan.
Sementara itu, sektor produksi hanya mendapatkan Rp 18 triliun saja. "Agak tidak puas, walau perkembangannya tidak jelek- jelek amat, penyaluran ke produksi tidak banyak, padahal kami mimpinya KUR itu untuk bantu produksi," katanya di Jakarta Senin (28/11).
Darmin mengatakan, akan mengevaluasi penyaluran KUR tersebut. Pemerintah akan melihat kembali desain kebijakan penyaluran KUR, termasuk untuk petani.
Menurut Darmin, pemanfaatan KUR petani memiliki skema yang rumit. Pasalnya, dengan kebijakan sekarang, petani akan mengalami kesulitan untuk mengangsur KUR mereka, sebulan setelah menerima kredit tersebut.
"Padi itu empat, lima bulan baru memberikan hasil, tidak bisa begitu dapat pinjaman bulan depan langsung disuruh nyicil, itu akan membuat dia pontang panting," katanya.
Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK sementara itu mengatakan, perlu inovasi untuk membuat penyaluran KUR bisa tepat sasaran sesuai dengan yang diharapkan pemerintah. "Untuk peternakan, pertanian, itu punya karakteristik masa tunggu, ini yang harus dipikirkan desain pembiayaan yang cocok," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News