Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
Di sisi ekspor, Nina menjelaskan bahwa ada kenaikan ekspor Indonesia ke Australia setelah IA-CEPA diimplementasikan Juli 2020 lalu. Meskipun saat ini Indonesia masih mengalami defisit neraca dagang dari Australia. "Dalam tahun pertama masa berlakunya ini sudah mengurangi defisit," jelas Nina.
Berdasarkan data Kemendag pada 2020 lalu, ekspor Indonesia ke Australia naik 7,63% dengan angka US$ 2,5 miliar. Dengan ekspor yang turun 15,75% di angka US$ 4,6 miliar, defisit Indonesia ikut turun 32,24% di angka US$ 2,1 miliar.
"Kita harapkan di tahun 2021 ini ekspor semakin meningkat lagi dan defisit semakin mengecil," ungkap Nina.
Meski begitu, Nina juga tak mengabaikan faktor pandemi virus corona (Covid-19) yang menekan ekonomi Indonesia. Sehingga impor Indonesia pada tahun 2020 bisa ikut tertekan.
Selanjutnya: Transaksi Trade Expo Indonesia 2020 lampaui target, Wamendag beberkan strateginya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News