kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dapat penghargaan, SBY janji akhiri intoleran


Jumat, 24 Mei 2013 / 17:39 WIB
Dapat penghargaan, SBY janji akhiri intoleran
ILUSTRASI. Reformasi sistem pensiun di masa sulit. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/01/2018


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata gerah juga mendapatkan kecaman yang bertubi-tubi atas penghargaan yang akan diberikan kepadanya pada 30 Mei nanti di New York. Ia akan mendapatkan Award Statesman (Negarawan Dunia 2013) dari Appeal Conscience Foundation. 

"Presiden SBY akan senantiasa bekerja dengan seluruh kekuasaan dan kewenangan yang diberikan konstitusi kepadanya untuk memastikan diakhirinya semua bentuk intimidasi  dan agitasi termasuk yang melibatkan kekerasan, perusakan, dan atau penyerangan terhadap rumah ibadah dan atau terhadap keselamatan harta dan jiwa penganutnya," ujar Staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, Jumat (24/5).

Daniel menjelaskan, bahwa SBY berbagi keprihatinan yang sama dengan sejumlah kalangan tentang masalah intoleransi dalam masyarakat Indonesia. SBY berpandangan bahwa semua kelompok yang berbeda faham dan keyakinan memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara harmoni sosial. Semua orang hendaknya mencegah dirinya terlibat dalam pengabaian akan pentingnya menghormati keyakinan yang dimiliki kelompok lain.

Saling pengertian dan saling-menghormati adalah norma dasar dalam masyarakat majemuk. Intoleransi adalah tantangan masyarakat majemuk yang harus kita menangkan dengan membangun dialog yang setara, bukan dengan menyebarkan permusuhan dan kebencian.

Daniel bilang, SBY menegaskan kembali bahwa Negara menjamin sepenuhnya kebebasan warga negara menjalankan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya. Adalah peran tokoh masyarakat dan agama untuk menyemaikan perdamaian dan kerja sama di antara kelompok yang berbeda kepercayaan dan keyakinannya.

Meskipun demikian, SBY mengakui bahwa tidak semua upaya tersebut berhasil. Tapi SBY memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan di pusat dan di daerah untuk menjalankan amanah undang-undang dan konstitusi dengan penuh tanggung jawab.

Presiden juga kata Daniel, telah menginstruksikan agar aparatur kepolisian memberikan jaminan agar semua kelompok dapat memenuhi panggilan ibadahnya. Polri harus mampu memelihara keamanan dan ketertiban umum, siang dan malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×